Indonesiasentris Foundation: Thayeb Gobel Bapak Budaya Korporasi dan Teknologi

Thayeb Gobel
Sumber :
  • istimewa

Salah satu pelopor manajemen stakeholder di Asia-Afrika 

Presiden Xi Jinping Beri Buku Tata Kelola Pemerintahan Tiongkok kepada Megawati

Poin pertama, sebut Alfi,  jika buku karya Nasihin Masha diperdalam, maka studi tentang Grup Gobel dan Thayeb Gobel dapat menjadi salah satu wakil penting dari negara Asia-Afrika pasca zaman dekolonialisasi di era Perang Dingin tentang manajemen stakeholders ekonomi politik melalui pengalaman dunia industri. 

“Sejarah dunia mencatat, kekacauan politik dan hukum dekolonialisasi pada era Perang Dingin disumbang dari ketidakmampuan rezim pemerintah bagaimana mendistribusikan akses dan kualitas sumber daya yang bernilai ekonomi selain disumbang dari lemahnya tata kelola SDM dan teknologi oleh internal kelembagaan industri swastanya,” papar Alfi Rahmadi. 

Praktisi Hukum Husni Farid Abdat dan Ibrahim Alwini, Luncuran Buku 'IHLEGAL'

Melampaui praktik Humas, sambung Alfi, transformasi manajamen stakeholders adalah berbasis kinerja program atau proyek, manfaat teknologi, serta etika dan ekologi, yang melibatkan eksternalitas lembaga, terutama pihak yang terkena dampak proyek secara langsung. 

Ruang lingkup eksternal dan internal manajemen stakeholder—dalam dunia industri dan bisnis—merupakan integrasi minat dan harapan para karyawan, pemasok, pelanggan, dan komunitas dari adanya program atau proyek suatu lembaga bisnis.  

Guntur PDIP Sebut Hasto Puasa 3 Hari 3 Malam Demi Bikin 5 Buku: Ditulis Melalui Proses Tirakat

“Praktik tersebut berkembang di dunia Barat, terutama di A.S sejak dekade 1960 berpuncak pada dekade 2000-an, yang pada praktiknya musti dibingkai dengan budaya perusahaan untuk keberlangsungan atau jangka panjang,” terang Alfi Rahmadi berdasarkan studinya tentang karya Stephen Robbins & Tim A. Judge (2013), Ronald Marchand (1998), dan Edward Freeman (1984). 

Di jagat dunia industri Indonesia, kepeloporan manajemen stakeholder Gobel Group, sangat nampak pada keputusan penandatanganan kerjasama bisnis PT Transistor Radio Manufacturing dan Matsushita Electric Industrial Co., Ltd pada tahun 1960. 

“Keputusan itu progresif, karena hasilnya luar biasa dahsyat,” catat Alfi Rahmadi, yang juga Tenaga Ahli SDM dan Riset Manajemen Talenta Nasional Bappenas RI 2024.

Diantara hasilnya: sangat membantu rakyat Indonesia untuk menikmati perhelatan Asian Games IV yang diselenggarakan di Jakarta 1962 melalui TV layar hitam-putih yang mereka produksi; dan mereka menjadi pelopor produsen TV berwarna di tanah air yang produk pertamanya secara simbolik diberikan kepada Ibu Negara: Fatmawati Soekarno.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya