Mahyudin: Selama Ada Kartel, Petani Tidak Bisa Bangkit

Wakil Ketua MPR RI Mahyudin
Sumber :

VIVA.co.id – Wakil Ketua MPR yang juga Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Mahyudin mengatakan, petani Indonesia saat ini sangat sulit untuk berkembang. Sebab, mereka harus berhadapan dengan kartel-kartel pangan yang selama ini memonopoli produk petani.

Sifat Santun dan Merakyat Dinilai Jadi Keunggulan Eman Suherman untuk Pimpin Majalengka

"Petani kita ini susah maju, karena harus melawan kartel. Selama kartel ada, petani tidak bisa bangkit,'' kata Mahyudin, usai pelantikan Dewan Pengurus Nasional HKTI, di Jakarta, Kamis 28 Januari 2016.

Mahyudin mengungkapkan, mengapa harga daging impor bisa lebih murah daripada daging lokal. Karena produksi luar negeri lebih efisien dan biayanya lebih murah daripada di Indonesia, termasuk juga dengan produktifitas petaninya.

Regenerasi Petani, Kementan Tunjuk 55 Orang Jadi Duta Muda Pertanian 2024

Ia mengeluhkan, soal harga pangan yang kerap kali mahal, pemerintah tidak memberikan solusi yang kongkret dan berpihak pada petani. Menteri Pertanian dan Perdagangan dinilai selalu memberikan solusi dengan membuka keran impor.

"Kalau terus dibombardir dengan produk impor, mati petani kita. Kalau tidak ada kehadiran negara dalam membantu petani, sampai kiamat tidak akan maju petani kita,'' ujarnya.

Dirut Pertamina Ajak Pemred Media Kunjungi Desa Keliki, Desa Energi Berdikari Binaan Pertamina

Mahyudin menambahkan, subsidi pupuk seringkali diselewengkan oleh pemilik modal atau pengusaha. Modusnya, pupuk dari pemerintah dibeli pengusaha dengan harga NPK, namun dijual dengan harga bebas.

Zulhas bersama Erick Thohir

Zulhas: Jangan Andalkan Bansos, Petani Harus Kerja Keras!

Zulhas bilang warga Indonesia tidak akan maju kalau hanya andalkan bantuan dari pemerintah. Ia meminta masyarakat, khususnya para petani bekerja keras dan tidak pasrah.

img_title
VIVA.co.id
27 Februari 2025