Dubes Malaysia Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim
'Hubungan Indonesia-Malaysia Sangat Spesial'
Senin, 29 Februari 2016 - 07:42 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Purna Karyanto Musafirian
Dalam waktu dekat Indonesia akan menerima kedatangan ketua Parlemen Malaysia beserta rombongan serta organisasi kemasyarakatan kedua negara. Saya nilai juga memiliki hubungan yang begitu baik.
Baru-baru ini telah dibentuk Yayasan Ikatan Rakyat Malaysia-Indonesia (YIRMI) yang tujuannya mengusahakan mempererat hubungan masyarakat kedua negara bidang budaya, bahasa, dan sosial. Pendekatannya lebih ke isu people to people.
Jadi, secara keseluruhan, kami menganggap hubungan Malaysia dan Indonesia sangat spesial dibandingkan negara lain. Dan, ini harus terus dipupuk dengan banyak toleransi serta pemahaman antara satu sama lain.
Karena, dalam menjaga keserumpunan harus terjadi kerja sama yang baik. Kami tidak dapat lari dari keserumpunan. Budaya kami sama, yakni Melayu. Dalam menjaganya memang selalu ada yang “pahit dan manis.” Tapi, saya yakin kalau nawaitu-nya (niat) baik, Insya Allah, “rasa pahit” itu akan hilang.
Bicara kerja sama bisnis. Sektor apa yang paling membuat Malaysia tertarik dengan Indonesia?
Dari sisi bisnis, jelas kami banyak melakukan investasi di Indonesia. Untuk sektor perdagangan, tentu kelapa sawit tetap menjadi andalan Malaysia, di mana 60 persennya dipenuhi dari Indonesia.
Lalu, ada juga sektor jasa keuangan dan telekomunikasi. Dua bank besar Malaysia, Maybank dan CIMB Group Holdings (keduanya mengakuisisi Bank Internasional Indonesia, lalu berganti nama menjadi Maybank Indonesia serta Bank Niaga, sekarang CIMB Niaga).
Untuk sektor telekomunikasi, Malaysia memang melakukan investasi terbesar dengan mengakuisisi XL menjadi XL Axiata.
Investasi Malaysia selama tiga tahun terakhir terus meningkat. Sasaran investasi yang ditargetkan Negeri Jiran itu US$30 miliar per tahunnya. Akan tetapi, realisasi investasi pada 2015 hanya sekitar US$20 miliar.
Hal tersebut karena situasi ekonomi global yang kurang baik, serta harga komoditas yang masih jatuh.
Berdasarkan data BKPM, investasi Malaysia di sektor ini mencapai US$2,69 miliar pada semester I 2015. Meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$1,8 miliar.
Malaysia juga investor terbesar di kawasan Asia Tenggara setelah Singapura yang menanamkan modalnya di Indonesia.
Khusus kelapa sawit, bagaimana pola kerja sama Indonesia dan Malaysia dalam mengelola salah satu industri komoditas besar tersebut. Termasuk menentukan standar baru produksi minyak sawit secara berkelanjutan?
Halaman Selanjutnya