35 Kondominium di Jabodetabek Masuk Pasar Tahun Ini

Ilustrasi apartemen
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Pada kuartal pertama 2016, sebanyak 35 proyek kondominium ditawarkan ke pasar. Kondominium untuk segmen kelas menengah dan bawah memimpin pasokan kondominium mendatang di Jabodetabek.

Kronologi Mengerikan Pria Jatuh dari Apartemen Northland Ancol hingga Hantam Mobil

Persentase 38,4 persen, atau sekitar 76.610 unit kondominum untuk kelas menengah dan bawah, diikuti dengan kelas menengah 36,1 persen, kelas menengah dan atas 14,5 persen, dan kelas atas 11 persen.  

Director Research and Advisory Cushman & Wakefield Indonesia, Arief Rahardjo, mengatakan, tren harga kondominium terus naik sejalan dengan kenaikan harga tanah di Jakarta. 

Detik-detik Predator Seks Anak di Tangkap di Apartemen Kawasan Kalibata, Aksi Bejatnya Direkam Handycam

"Pada Maret 2016, harga jual rata-rata kondominium di daerah CBD (central business district) mencapai Rp48,1 juta per meter persegi, naik sekitar 8,8 persen per tahun. Sementara itu, harga rata-rata kondominium di area primer tercatat Rp39,6 juta per meter persegi, naik 4,2 persen jika dibandingkan dengan angka tahun lalu," kata Arief, seperti dikutip pada risetnya, Selasa, 19 April 2016.

Arief memperkirakan, aktivitas penjualan pada tahun ini akan lebih baik dibandingkan 2015. Menurut dia, pengembang akan tetap fokus pada proyek-proyek menengah dan bawah hingga menengah. Karena, segmen tersebut memiliki permintaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan segmen menengah hingga atas.

Mobil Terbesar di Dunia Ini Punya Apartemen Mewah di Dalamnya

Dia menjelaskan, proyek segmen menengah-bawah sampai menengah diharapkan akan terintegrasi dengan kompleks pengembangan multi-guna yang memiliki akses langsung ke tol dari CBD Jakarta, seperti Serpong, Bekasi Barat, dan Cikarang.

Adapun, berdasarkan lokasi penyebarannya, mayoritas kondominium terbangun berkonsentrasi di wilayah sekunder, sebanyak 77,5 persen dari total pasokan atau 133,861 unit. Sementara itu, kawasan CBD mengontribusikan sebanyak 15,4 persen dan kawasan primer 7,1 persen. 

Wilayah sekunder juga menjadi lokasi untuk hampir seluruh proyek mendatang, meliputi sekitar 93,3 persen (186.101 unit) dari total pasokan. Sementara itu, area CBD dan primer masing-masing hanya mewakili 3,5 persen dan 3,2 persen.

"Mayoritas kondominium terbangun berada di wilayah Jakarta Selatan (25,9 persen dari total proyek), diikuti Jakarta Utara dengan 20,6 persen. Selain itu, kebanyakan proyek mendatang akan berlokasi di Tangerang (28,6 persen), diikuti oleh Bekasi (17,8 persen)," paparnya.

Berikut adalah proyek kondominum di Jabodetabek yang baru selesai kuartal I-2016, berdasarkan data Cushman & Wakefield Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya