Investasi di Luar Jawa Terus Meningkat

Ilustrasi realisasi investasi pembangunan.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, mengatakan bahwa pada triwulan pertama tahun 2016 terjadi peningkatan sebaran investasi di luar Jawa.

Indonesia-Arab Saudi Teken MoU Investasi hingga Bidang Pertahanan, Totalnya USD 27 Miliar

Ia menambahkan, sebaran investasi di luar Jawa semakin meningkat menjadi Rp65,8 triliun atau setara dengan 44,9 persen dari total investasi. Nilai ini meningkat jika dibandingkan dengan triwulan I periode tahun 2015 yang hanya sebesar 43,9 persen dari total investasi. Sedangkan realisasi investasi di pulau Jawa sebesar Rp80,7 trilliun atau 55,1 persen.

"Pergeseran penyerapan tenaga kerja dari pulau Jawa ke luar pulau Jawa juga paralel dengan sebaran investasi di luar pulau Jawa yang meningkat," Kata Franky di Gedung BKPM, Senin 25 April 2016

Indonesia-Arab Saudi Sepakat Perkuat Kemitraan di Bidang Investasi hingga Energi

BKPM mencatat, realisasi penanaman modal asing (PMA) berdasarkan lima besar lokasi proyek yaitu: Sumatera Selatan (US$1,9 miliar), Jawa Barat (US$1,6 miliar), Banten (US$900 juta), DKI Jakarta (US$600 juta), dan Sulawesi Tengah (US$300 juta).

Sedangkan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) berada di Jawa Timur (Rp13 miliar), Kalimantan Tengah (Rp6,3 triliun), Jawa Barat (Rp6,1 triliun), Jawa Tengah (Rp5,3 Trilliun) dan Banten (Rp4,3 triliun).

DPR Minta Pertumbuhan Ekonomi 2026 di 6 Persen, Sri Mulyani Ungkap Tantangannya

Realisasi PMA berdasarkan sektor usaha lima besar adalah, industri kertas, barang dari kertas dan percetakan (US$1,9 miliar), industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi (US$900 juta), industri alat angkutan dan transportasi lainnya (US$800 juta), industri logam dasar, barang logam, mesin, dan elektronik (US$800 juta) dan industri makanan (US$500 juta).

Untuk realisasi PMDN, lima besar sektor usaha adalah: industri makanan (Rp8,9 triliun), tanaman pangan dan perkebunan (Rp 8,8 triliun), industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi (Rp5,7 triliun), listrik, gas dan air (Rp5,1 triliun) dan transportasi, gudang dan telekomunikasi (Rp5 triliun).
 

Laporan: Yasin Fadilah

Terdakwa mantan jaksa Kejaksaan Negeri Jakarta Barat, Azam Akhmad Akhsya

Sampaikan Pledoi, Eks Jaksa Kejari Jakbar Azam Minta Maaf pada Atasan, Tak Ada Pembagian Uang

Sampaikan Pledoi, Eks Jaksa Kejari Jakbar Azam Minta Maaf pada Atasan, Tak Ada Pembagian Uang

img_title
VIVA.co.id
3 Juli 2025