Dari 47 Smelter, Ada 18 Smelter Tak Beroperasi

Pertambangan Timah
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVA.co.id – Inspektur Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Mochtar Husein mengungkapkan, pihaknya telah melakukan audit smelter di dua wilayah yakni di Provinsi Bangka Belitung (Babel) dan Kepulauan Riau (Keppri).

Bahlil Sebut Smelter Freeport Bakal Kembali Beroperasi Bulan Juni 2025

Dari total keseluruhan sebanyak 47 smelter timah di Bangka Belitung dan Kepulauan Riau, ternyata yang aktif berproduksi hanya sebanyak 29 smelter. Sementara 18 smelter lainnya tidak aktif atau tidak berproduksi.

"Dari data-data yang kami peroleh dari pemegang smelter, jumlah smelter timah di Babel dan Kepri dari 47 smelter, yang aktif itu hanya 29 smelter. Sementara yang tidak aktif 18 smelter," ujar Mochtar di kantor Kementerian ESDM, Selasa 17 Mei 2016.

Mendag Rilis 2 Aturan Baru soal Ekspor Komoditas Tambang dan Hutan

Mochtar menjelaskan, data hasil audit smelter timah tersebut didapat dari pemegang izin usaha pertambangan operasi produksi (IUP OP) yang sudah berstatus clear and clean (CnC), yaitu sesuai dengan perizinan dan undang-undang.

"Saya inventaris ada 755 pemegang IUP OP, diantaranya yang CnC ada 498 IUP OP, dan 257 IUP OP yang belum CnC (menyalahi aturan)," jelas Mochtar.

Pembangunan Smelter Freeport di Gresik Dinilai Bukti Peran Strategis Bahlil dalam Hilirisasi

Ia mengatakan, sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 33 Tahun 2015 tentang aturan ekspor, selain harus bersertifikat CnC, kini pemilik eksportir terdaftar industri harus membeli bahan baku dari bursa.

Seperti diketahui, pada Permendag 33 Tahun 2015 tersebut, Timah dapat diekspor jika telah membayar iuran atau produksi royalti yang telah  diverifikasi oleh Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, yang dilengkapi dengan rencana kerja anggaran biaya  (RKAB).

Progres pembangunan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) saat sudah melampaui 80 persen.

Produksi Katoda Dimulai, Smelter PTFI Jadi Contoh Hilirisasi Pro-Rakyat

PT Freeport Indonesia (PTFI) siap memulai produksi katoda tembaga perdana dari smelter Manyar, Gresik, dengan target tahunan sebesar 441.000 ton.

img_title
VIVA.co.id
23 Juli 2025