Mark Zuckerberg Akan Meninggalkan Facebook?

CEO dan Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Isu pendiri Facebook Mark Zuckerberg akan meninggalkan posisi kepemimpinan manajemen di media sosial raksasa dunia itu menyeruak.

Ketua OJK Pastikan Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga Meski Ekonomi Dunia Sedang Tak Pasti

Dewan komisaris Facebook telah mengusulkan untuk menghilangkan kekuasaan pemegang suara terbanyak yang dimiliki Zuckerberg, sebagai langkah bila pria berusia 32 tahun itu memutuskan keluar dari kursi kepala eksekutif di perusahaan.

Dilansir CNBC, Jumat 3 Juni 2016, dewan komisaris Facebook mengatakan, akan meminta para pemegang saham untuk memberikan suara terhadap proposal tersebut. Dalam proposal tersebut disebutkan saham-saham kelas B Zuckerberg akan berubah menjadi saham kelas A, jika dia tidak lagi menduduki posisi kepemimpinan.  

Sri Mulyani Proyeksi Ekonomi Global Tahun Ini Stagnan pada Level yang Rendah

Per 2 Juni, Zuckerberg memiliki saham mayoritas sekitar empat juta saham kelas A dan 419 juta saham kelas B, yang secara kolektif mewakili sekitar 53,8 persen total hak suara, dan 14,8 persen total kepentingan ekonomi.

Dewan komisaris Facebook mengatakan, proposal itu dirancang untuk memastikan kekuasaan kepala eksekutif Facebook yang berikutnya tidak dibatasi.

Negara Ini Bakal Salip Amerika Serikat, tapi Bukan China

"Kondisi ini untuk memastikan perusahaan tidak tetap di bawah kendali pendiri perusahaan, setelah kita berhenti menjadi perusahaan yang dipimpin pendirinya," kata Dewan Komisaris dalam proposal mereka.

Di bawah ketentuan saat ini, Zuckerberg diperbolehkan untuk memegang saham kelas B dan menggunakan kekuasaanya sebagai pemegang suara mayoritas, meski dia meninggalkan manajemen perusahaan.

Dia juga diizinkan untuk memberikan saham-saham kelas B miliknya dan kekuatan suara mayoritasnya kepada keturunannya setelah ia meninggal.

Pemungutan suara untuk menentukan keputusan proposal tersebut akan dilakukan dalam rapat umum pemegang saham pada 20 Juni ini.

Pertumbuhan ekonomi global

BI Naikkan Proyeksi Ekonomi Global ke 3 Persen Usai Ketegangan AS dan China Mereda

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 3 persen pada 2025.

img_title
VIVA.co.id
21 Mei 2025