Eks Menko Maritim Usulkan Wacana Insentif Agar RI Jadi Maju

Mantan Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo (batik biru)
Sumber :
  • VIVAnews/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - Dwisuryo Indroyono Soesilo, penerima gelar perekayasa utama kehormatan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan (BPPT) mengusulkan adanya insentif bagi para perekayasa. Keberadaan dan kontribusi perekayasa menurutnya sangat penting bagi negara.

Bursa Asia Melemah Setelah Trump Ubah Pelaksanaan Tarif Impor

"Perekayasa yang membuat Indonesia menjadi maju, tidak diberi insentif. (harusnya) ada undang-Undangnya. Ini tugasnya Menteri Keuangan," ujar Indroyono dalam pemaparannya di acara pengukuhan gelar perekayasa oleh BPPT yang ke-10 di Gedung BPPT, Jakarta,  Rabu 3 Agustus 2016.

Nama Indroyono tidaklah asing didengar, Indroyono sempat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo, dari Oktober 2014 hingga Agustus 2015. Indroyono terkena perombakan kabinet (reshuffle) dan digantikan oleh Rizal Ramli, yang akhirnya juga dicopot dari kabinet.

Kata Adik Luhut hingga Eks Menko Kemaritiman usai Jalani Fit And Proper Test Calon Dubes

Pria bergelar profesor riset di bidang geologi dan penginderaan jauh ini menegaskan, sebuah negara tidak akan maju tanpa ilmu pengetahuan (Iptek) dan inovasi.

Hanya saja memang, Iptek dan inovasi ini, kata Indroyono, terlihat dari luar tergolong lamban. Padahal,  Iptek dan inovasi itu membutuhkan waktu yang lama jadi sebuah karya.

Topang Ekonomi Nasional, Setoran PLN ke Kas Negara Capai Rp 65 Triliun Lebih 2024

"Tidak bisa lima tahunan," kata dia.

BPPT menyematkan gelar perekayasa kehormatan kepada Indroyono karena dinilai sebagai tokoh yang banyak berperan sebagai perekayasa melalui kegiatan riset,  pengembangan dan inovasi bidang maritim.

Presiden AS Donald Trump berlakukan tarif masuk barang impor ke AS

Masa Jeda 90 Hari Segera Berakhir, Trump Kirim Surat ke 100 Negara soal Tarif AS

Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan mengirimkan surat kepada sekitar 100 negara ekonomi kecil terkait kebijakan tarif

img_title
VIVA.co.id
7 Juli 2025