Maudy Koesnaedi Rogoh Kantong Pribadi Demi Teater Abang None
- Diza Liane Sahputri/Viva.co.id
VIVA.co.id – Jarang muncul di layar kaca, artis cantik Maudy Koesnaedi ternyata sibuk di belakang layar teater. Ini dilakukan sebagai partisipasinya untuk mengembalikan ketenaran seni teater.
Wanita berambut panjang itu menjelaskan bahwa dia telah terjun di belakang layar sebagai komitmennya bersama Abang None (Abnon) untuk terus melestarikan budaya Betawi melalui teater.
“Teater Abnon ini tujuannya untuk membentuk akar-akar kebudayaan Indonesia, sehingga terbentuk sebuah revolusi mental anak muda yang tidak gampang menyerah karena proses latihannya bisa mencapai sembilan bulan tanpa dibayar sama sekali," ujar Maudy di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Selasa, 6 September 2016.
Dia menuturkan, melakukan latihan rutin setiap Rabu di aula Dinas Pariwisata DKI Jakarta. Sementara para pemain teater berasal dari finalis Abang None, yang komitmen berlatih untuk mementaskan drama di atas panggung.
Teater Abang None ini tidak hanya menampilkan pementasan besar, namun juga pementasan kecil serta workshop yang prosesnya tidak bisa dibilang mudah.
"Kesulitannya ada banyak, mulai dari sumber daya manusia (SDM) yang punya kesibukan masing-masing, konsep ide yang saya tawarkan hingga bagaimana bisa menekan biaya produksi. Apalagi teater ini enggak ada nama besar yang bisa menjual," tutur dia.
Karena itu, Maudy memutar otak untuk bisa tetap memproduksi berbagai kegiatan, terutama pementasan besar yang rutin dijalankan tiap dua tahun sekali. Salah satu yang terpenting adalah mengumpulkan donatur dan investor agar dana tetap ada selama proses latihannya.
"Pertama pasti harus bisa cari SDM yang sesuai kebutuhan pementasan, kemudian cari dana entah dari kantong saya sendiri, endorse atau buat proposal lalu cari investor," kata Maudy yang juga penggagas ide kreatif dalam semua produksi teater tersebut.
Film BELIEVE Raih Banyak Pujian, Disebut Sebagai Karya Penuh Nilai
Film ini dengan cerdas menggali tema luka emosional dalam hubungan ayah dan anak, serta bagaimana trauma yang tidak terselesaikan dapat membentuk identitas seseorang.
