Jika Ekspor Loyo, Jokowi Sebut Investasi Adalah Jurusnya

Presiden Joko Widodo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/IORA Summit 2017/Rosa Panggabean

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo menyebut ada dua kunci utama peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, selain konsumsi dan belanja pemerintah, yaitu ekspor dan investasi.

Donald Trump Naikan Tarif Impor Korea Selatan 15 Persen

Menurut Jokowi, dua kunci ini perlu dipahami oleh seluruh kepala daerah untuk dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah masing-masing. 

Jokowi mengatakan, komoditas ekpor Indonesia memang saat ini masih mengalami penurunan. Hal ini, tentu disebabkan oleh lesunya pertumbuhan ekonomi negara yang menjadi pasar ekspor Indonesia. 

Dorong Literasi Keuangan Anak dan Remaja, Ajaib Luncurkan 'Aura of the Future Fund'

"Karena, pasarnya baru lesu. Negara lain pertumbuhan ekonominya lesu, baik AS, Eropa, Amerika Latin memang sedang lesu. Sehingga, ekspornya kita genjot memang tidak mudah," ujar Jokowi di Jakarta, Kamis 27 Juli 2017. 

Namun, Jokowi mengaku masih melihat ada beberapa provinsi yang bisa menaikkan ekspornya. "Seperti di Sulawesi Selatan saya lihat peluang itu bisa diambil," terang dia. 

Rosan Sebut Ada Investor China Bangun Pabrik Hilirisasi Kelapa di Indonesia

Jika ekspor memang sulit digenjot, Jokowi menyatakan, masih ada peluang dari sisi investasi. Hal ini, tentunya dapat meningkatkan investasi di daerah-daerah Indonesia yang pada ujungnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Sebab itu, kalau ekspor sulit digenjot, yang satunya kita masih punya peluang, yaitu di investasi. Mendatangkan investor dan investasi di daerah kita, di provinsi, di kabupaten, dan kota kita. Ini jadi kunci pertumbuhan ekonomi," kata Jokowi. 

Sebab itu, Jokowi mengingatkan bahwa perizinan daerah adalah cara untuk meningkatkan investasi. "Yang namanya urusan perizinan itu betul-betul tolong diperbaiki total. Agar kecepatan itu ada," tutur dia. (asp)

Ilustrasi Risiko dan Pertimbangan Investasi Cryptocurrency

LAN Dorong AS Cerdas Investasi di Era Digital

ASN diajak tingkatkan literasi finansial digital agar tak terjebak investasi bodong, sementara Bappebti dan OJK tekankan regulasi kripto dan pentingnya edukasi keuangan.

img_title
VIVA.co.id
31 Juli 2025