VIDEO: Penampakan Pesawat Bomber Canggih Padamkan Neraka Australia

Pesawat water bomber canggih dikerahkan padamkan neraka Australia
Sumber :
  • Video ABC News Australia

VIVA – Pesawat-pesawat canggih dan angkutan udara water bombing dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan semak Australia yang masih parah. Ratusan juta dolar dikeluarkan pemerintah Australia untuk penanganan kebakaran hutan.

Menag Nasaruddin Umar Sebut Koruptor Bisa Masuk Neraka Jahanam

Uang dari penggalangan dana publik juga dari para figur publik dunia juga terkumpul. Sejumlah negara juga mengirimkan water bomber antara lain Amerika Serikat dan Kanada. Walaupun sejak diterbangkan dari negara masing-masing, pesawat water bomber diketahui akhirnya tidak bisa tiba dengan tepat waktu karena terkendala cuaca buruk antara lain musim dingin di Amerika. Belakangan water bomber dari Malaysia juga disebut sudah dipersiapkan.

Jenis, model dan spesifikasi water bomber, pesawat canggih dengan teknologi tinggi dikerahkan untuk padamkan kebakaran hutan Australia. Setidaknya 147 pesawat dan angkutan water bombers sudah dikerahkan untuk memadamkan neraka Australia itu sejak akhir tahun lalu. Seperti Helikopter Erickson S64E Aircrane dengan fungsi fire bombing. Kemudian pesawat Coulson
B737 Airtanker Bomber.  Pesawat intelijen Cessna 182T Skyline hingga pesawat traktor air untuk memadamkan api. Sayangnya pesawat-pesawat itu memang kebanyakan harus dikirim dan diterbangkan langsung dari AS maupun Amerika utara.

Jelang Pilkada 2024, MUI: Warga yang Terima Serangan Fajar akan Mendekam di Neraka

Berikut terangkum dalam video ABC News Australia ini sebagaimana dikutip dari akun YouTube media tersebut:

Tanggapan Umi Pipik Jika Mendapatkan Calon Menantu Tak Berhijab
>
VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Kebakaran Besar Bak 'Neraka' Landa Israel, Netanyahu Umumkan Darurat Nasional dan Minta Bantuan

Kebakaran hutan itu makin membesar dan membuat pemerintah Israel kelabakan sehingga butuh bantuan internasional.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2025