Kebakaran Besar Bak 'Neraka' Landa Israel, Netanyahu Umumkan Darurat Nasional dan Minta Bantuan
- jpost.com
Tel Aviv, VIVA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyerukan darurat nasional setelah kebakaran besar terjadi di hutan dekat Yerusalem.
Kantor Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa’ar mengatakan ia meminta mitranya dari Siprus, Kroasia, Italia, dan Yunani untuk mengirim pesawat pemadam kebakaran untuk bantu mengendalikan kobaran api.
Kebakaran besar itu memicu tingkat kewaspadaan telah dinaikkan ke tingkat tertinggi.
Netanyahu memperingatkan kondisi angin barat bisa mendorong api dengan mudah ke pinggiran Yerusalem hingga potensi ke dalam kota itu sendiri. Dia bilang saat ini Israel perlu membawa sebanyak mungkin mobil pemadam kebakaran dan membuat sekat api jauh melampaui garis kobaran api saat ini.Â
"Kita sekarang dalam keadaan darurat nasional. Bukan hanya keadaan darurat lokal," kata Netanyahu dalam pernyataan video dikutip dari Bloomberg pada Jumat, 2 Mei 2025.
Kebakaran melanda Israel
- Jerussalem Post
Menurut dia, prioritas saat ini adalah Yerussalem. "Prioritas saat ini adalah menjaga Yerusalem," lanjut Netanyahu.
Israel sejauh ini juga sudah mengerahkan tentara dan meminta bantuan internasional untuk mengatasi kebakaran besar itu. Imbas kebakaran itu menyebabkan penutupan jalan raya utama yang menghubungkan ibu kota dan pusat ekonomi dan teknologi Israel, Tel Aviv.
Dengan insiden kebakaran besar, pemerintah Israel pun mengumumkan semua acara untuk Hari Kemerdekaan yang mestinya dirayakan pada Kamis, 1 Mei 2025, dibatalkan.
Menteri Pertahanan Israel Katz menambahkan, kebakaran yang berpusat di desa-desa barat daya Yerusalem, sebagai 'darurat nasional'.
Seorang juru bicara Netanyahu mengonfirmasi langkah mobilisasi umum untuk rakyat Israel. Sebab, penanganan kebakaran ini perlu waktu memakan waktu.
"Menangani kebakaran itu akan memakan waktu setidaknya 24 jam ke depan," kata kepala Badan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Nasional Israel Eyal Caspi.
Membesarnya kebakaran hutan karena dipicu suhu udara yang panas, angin kencang. Kondisi itu ditambah dengan dedaunan kering setelah musim dingin sehingga api mudah menyebar dengan cepat.
Dari laporan sementara, 22 orang dirawat karena cedera. Namun, belum ada korban jiwa yang dilaporkan.