Brunei Tunda Kirim Jemaah Haji, Bangladesh Masih Tunggu Arab Saudi

Masjidil Haram.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Brunei Darussalam menyusul Indonesia, Malaysia dan Singapura untuk bersikap tidak mengirim jemaah hajinya tahun 2020/1441 H, imbas pandemi Covid-19. 

Di Hadapan Parlemen-Pemerintah Brunei, Putu DPR Bicara Ketahanan Siber hingga Tranformasi Digital

Menteri Agama Brunei, Awang Badaruddin Othman mengatakan Brunei yang setiap tahunnya mengirimkan 1.000 orang jemaah ke Arab Saudi, untuk tahun ini terpaksa ditunda. 

Baca: Malaysia Tunda Pengiriman Jemaah Haji 2020

Klaim Punya Pabrik di Palestina, Coca-Cola Dapat Kecaman dari Warga Bangladesh

Baddarudin mengatakan keputusan itu dibuat setelah Sultan Hassanal Bolkiah memberikan persetujuannya atas rekomendasi Dewan Agama Islam Brunei, yang bersidang Sabtu lalu untuk membatalkan partisipasi Brunei dalam pengiriman jemaah haji tahun 2020.

"...Mengenai keikutsertaan jemaah haji, dipastikan bahwa pandemi Covid-19 masih menjadi ancaman global dan bahwa penyebaran virus ini sepertinya tidak akan berhenti dalam waktu dekat," katanya dilansir AA.com, Jumat, 12 Juni 2020.

KRI REM-331 Bertemu Dengan 2 Kapal Perang Brunei di Laut Filipina, Ini yang Dilakukan

Brunei menjadi negara keempat di Asia Tenggara yang menahan jemaah haji tahun ini setelah Singapura, Indonesia dan Malaysia.
 
Sementara Bangladesh, masih menunggu keputusan resmi Arab Saudi terkait penyelenggaraan ibadah haji tahun 2020. Meskipun pelaksanaan ibadah haji tersisa 50 hari lagi. Ketidakpastian penyelenggaraan haji tahun ini di Arab Saudi karena pandemi coronavirus.

"Tidak ada kepastian tentang haji tahun ini karena pemerintah Arab Saudi belum mengambil keputusan akhir dalam hal ini," Menteri Negara untuk Advokat Urusan Agama Sheikh Abdullah mengatakan kepada UNB.
 
Namun demikian, Bangladesh masih terus menjaga komunikasi dengan pemerintah Saudi. Jika Arab Saudi sudah menyampaikan keputusannya kepada Bangladesh, maka pihaknya akan mengambil keputusannya setelah berkonsultasi dengan Perdana Menteri Sheikh Hasina. "Kami sepenuhnya siap."
 
 

Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina

Kerusuhan Tewaskan 300 Orang, PM Bangladesh Mundur dan Kabur ke Negara Lain

Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, mengundurkan diri dan meninggalkan negara itu pada Senin siang, 5 Agustus 2024.

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2024