Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Tewas Akibat Perkelahian di Malaysia

Direktur Jenderal Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha.(B.S.Putra/VIVA)
Sumber :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Jakarta, VIVA – Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu Judha Nugraha mengonfirmasi tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang meninggal akibat perkelahian massal antara dengan sejumlah warga Bangladesh di sebuah proyek pembangunan.

Legislator Rizki Faisal Usul Pimpinan Komisi III Gelar RDP Bahas Keseriusan Penanganan Perkara di Kejaksaan hingga KPK

“Tidak ada WNI yang meninggal karena perkelahian tersebut,” kata Judha melalui sebuah pesan singkat di Jakarta, Rabu.

Judha menjelaskan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur telah menerima informasi terkait insiden perkelahian massal antara sejumlah pekerja migran Indonesia dan Bangladesh di lokasi proyek pembangunan Bangsar Hill Park pada Senin 14 Juli sekitar pukul 11.25 waktu setempat.

Dua Personel Brimob Gugur Dianiaya dan Ditembak KKB saat Amankan Pembangunan Jalan Trans Papua

Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraha

Photo :
  • ANTARA/Azmi Samsul Maarif

“Perkelahian terjadi karena kesalahpahaman antar pekerja,” ucapnya.

Indonesia Kirim 800 Ton Bantuan Makanan hingga Pakaian untuk Warga Gaza, Lewat Metode Air Drop

Insiden tersebut mengakibatkan seorang WNI dengan inisial S ditemukan tidak sadarkan diri di tempat kejadian. Ia kemudian langsung dilarikan ke Hospital Kuala Lumpur untuk mendapatkan perawatan medis dan saat ini S sudah keluar dari rumah sakit.

Pasca penyelidikan yang dilakukan oleh Balai Polis Travers, pihak kepolisian telah menangkap sembilan orang pekerja warga negara Bangladesh.

“Keadaan saat ini sudah dapat dikendalikan dan pihak manajemen proyek telah mengambil langkah awal pemisahan kelompok dan meningkatkan pemantauan guna mencegah kejadian serupa,” ungkap Judha.

Pada kesempatan berbeda, Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani menyampaikan keprihatinan atas dugaan insiden pengeroyokan oleh sekelompok pekerja asal Bangladesh di Malaysia.

Kementerian P2MI, kata Christina, masih menunggu penjelasan lebih lanjut dari pihak berwenang terkait kejadian tersebut.

“Kita tunggu penjelasan lebih lanjut dari pihak berwenang yang sudah menangkap pelaku,” katanya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

Sebelumnya, sebuah video yang tersebar di media sosial memperlihatkan sekumpulan pekerja yang mengenakan rompi dan helm proyek memukuli seorang pekerja. Gerombolan tersebut menendang dan meninju korban secara bergantian, dan bahkan memukulnya menggunakan potongan besi.

Korban yang kemudian diketahui merupakan WNI tersebut, tampak tidak mengenakan helm proyek saat kejadian. Ia sempat berupaya menghindari pengeroyokan, hingga akhirnya jatuh tergeletak di lokasi proyek pembangunan. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya