Menhan Afghanistan Berang Presiden Ghani Kabur

Menteri Pertahanan Afghanistan, Bismillah Mohammadi
Sumber :
  • Facebook Besmillah Mohammadi

VIVA – Menteri Pertahanan Afghanistan Jenderal Bismillah Mohammadi, dalam sebuah tweetnya kecewa dengan sikap Presiden Ashraf Ghani dan rekan-rekannya yang meninggalkan kota Kabul setelah dikuasai Taliban. Ia menyesalkan tindakan itu karena telah menjual negaranya kepada pihak pemberontak.

Afghanistan Ikuti Jejak Negara-Negara yang Putus Kontrak dengan China: Akhir dari Era Investasi Tanpa Syarat?

"Mereka mengikat tangan kami di belakang punggung kami dan menjual tanah air, sialan orang kaya dan gengnya," tulis Mohammadi dalam akun twitternya dilansir CNN, Senin, 16 Agustus 2021.

Sebelumnya, pemimpin senior Afghanistan dan Ketua Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional, Abdullah dalam sebuah video mengecam tindakan Ghani yang meninggalkan rakyat Afghanistan dalam kekacauan dan kesengsaraan dan dia akan diadili di masa depan.

Trump Umumkan Penangkapan Pelaku Utama di Balik Serangan ISIS di Kabul

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melarikan diri dari negaranya ke Tajikistan, setelah gerilyawan Taliban memasuki Kabul dan menguasai sebagian besar provinsi di negaranya. Ghani pergi ketika pemberontak mendekati ibu kota, sebelum akhirnya memasuki kota dan mengambil alih istana Presiden.
  
Kepergian Ghani ke Tajikistan menjadi sorotan pemberitaan karena dilakukan saat proses negosiasi pemindahan kekuasaan secara damai. Hal ini lantaran pejuang Taliban sudah mengepung Kabul. Gerilyawan Taliban juga sudah menguasai 26 dari 34 ibu kota provinsi di Afghanistan dalam waktu hanya kurang dari dua pekan.

"Hari ini, saya menemukan pilihan sulit, saya harus berdiri untuk menghadapi Taliban bersenjata yang ingin memasuki istana atau meninggalkan negara tersayang yang saya dedikasikan untuk hidup saya untuk melindungi dan melindungi dua puluh tahun terakhir,” kata Ghani dalam sebuah pernyataan yang diposting ke Facebook.

Serangan Bom di Pakistan, 12 Orang Tewas dan 30 Luka-luka

Seandainya masih ada saudara sebangsa yang tak terhitung martir dan mereka akan menghadapi kehancuran dan kehancuran kota kabul, hasilnya akan menjadi bencana manusia besar di kota enam juta ini. Taliban telah membuatnya untuk menghapus saya, mereka di sini untuk menyerang seluruh Kabul dan masyarakat Kabul. Demi menghindari banjir berdarah, sebaiknya saya pergi,"  sambungnya

Ilustrasi pengelolaan energi.

Afghanistan Putus Kontrak dengan China, Netanyahu Pusing hingga Iran Setuju Timur Tengah Bebas Senjata Nuklir

Berita mengenai Pemerintahan Taliban Afghanistan membatalkan kontrak dengan perusahaan energi asal Tiongkok menjadi terpopuler VIVA.co.id kanal news.

img_title
VIVA.co.id
27 Juni 2025