Popularitas Terseok-seok, PM Israel dan Partainya Tak Dipercaya?

PM Israel Naftali Bennet
Sumber :
  • Wikipedia

VIVA – Survei terbaru di Israel menunjukkan partai koalisi pengusung pemerintahan gagal mendapatkan popularitas. Bahkan popularitas mantan PM Israel Benjamin Netanyahu ditunjukkan lebih kuat.

Sahroni Cs Masih Terima Gaji usai Dinonaktifkan, BURT DPR: Urusan Partai Masing-masing

Survei itu menunjukkan bahwa setidaknya partai tempat Benjamin Netanyahu bernaung akan mendapatkan sedikitnya 43 dari 120 kursi yang ada di Parlemen Israel dilansir laman Sputnik News.

Polling yang diadakan oleh media terhadap PM Israel Naftali Bennet mengungkap kecenderungan bahwa sekalipun angka COVID-19 di negara itu turun namun partai Bennet belum bisa merebut hati warga negaranya. Menurut survei itu, partainya Naftali Bennet hanya akan mendapatkan 7 kursi di Parlemen apabila pemilu diadakan pada hari ini.

Malaysia Sahkan UU Atur Kesejahteraan Ojol hingga Kurir, Indonesia Kapan?

Sementara partai-partai lainnya yang juga bergabung di koalisi maupun di luarnya juga menampakkan rating yang stagnan. Sementara Partai Yesh Atid, partai terbesar yang ada di koalisi pengusung pemerintah diprediksi hanya akan mendapatkan 18 kursi parlemen pada pemilu mendatang.

Partai lainnya yakni Partai Biru Putih, Partai Yisrael Beitenu dan Partai Meretz juga dinilai tak sanggup mengangkat popularitasnya.

Dirayu Banyak Parpol, Alasan Kuat Tompi Batal Nyaleg: Harus Nurut Kata Partai

Sementara saat ditanya alasan responden mengapa tak puas dengan pemerintahan kini adalah karena kebijakannya. Selain itu politikus dalam partai-partai tersebut juga dianggap tak menunjukkan figur yang baik.

Sebagai contoh Ketua Umum Partai Yisrael Beitenu, Avigdor Liberman yang merupakan Menkeu Israel mendapat rating yang amat jelek. Hanya 30 persen yang menilai kinerjanya baik. Sementara lebih dari 50 persen menilai performa Liberman buruk.

Eko Patrio dan Uya Kuya.

Anggota DPR Eko Patrio Hingga Deddy Sitorus Disarankan Segera Diganti

Anggota DPR yang bersikap arogan dan bikin gaduh dinilai tidak cukup jika dinonaktifkan atau mengundurkan diri.

img_title
VIVA.co.id
2 September 2025