Jepang Ingin Anak Muda Minum Lebih Banyak Alkohol
- Japan Guide
VIVA – Pemerintah Jepang ingin anak muda di negaranya untuk meminum lebih banyak alkohol, dan memiliki persepsi yang lebih positif tentang minuman tersebut dalam upaya membantu meningkatkan ekonomi. Ini dilakukan karena Negeri Sakura itu berupaya mengatasi krisis populasi serius yang diperparah oleh pandemi COVID-19.
Melansir dari Independent, Jumat, 19 Agustus 2022, badan pajak Jepang telah mengumumkan kontes bisnis nasional yang berupaya untuk mempromosikan minuman beralkohol di demografisnya yang lebih muda, yang disebut "Sake Viva!"
Kondisi Tokyo, Jepang di tengah pandemi COVID-19
- ANTARA FOTO
Kampanye ini mendesak anak-anak muda untuk memunculkan ide bisnis yang dapat membantu meningkatkan permintaan semua jenis minuman beralkohol Jepang, termasuk sake, shochu, awamori, bir, wiski, dan anggur.
Kampanye ini digambarkan oleh Badan Pajak Nasional sebagai rencana yang berkontribusi untuk merevitalisasi industri minuman keras dan memecahkan masalah.
Untuk kontes, orang-orang berusia antara 20 dan 39 tahun telah diminta untuk memunculkan ide-ide inovatif untuk layanan baru, dan metode promosi yang dapat membantu menghidupkan kembali permintaan akan minuman alkohol.
Orang-orang dapat mengajukan proposal baru untuk produk dan desain yang kompatibel dengan cara hidup baru dan selera berbeda yang muncul setelah serangkaian penguncian, dan pembatasan COVID-19 dalam dua tahun terakhir.
Tidak ada biaya masuk untuk mendaftar kompetisi, yang juga meminta orang untuk menyarankan metode penjualan baru yang menggunakan kecerdasan buatan, metaverse, dan indikasi geografis (tanda yang digunakan pada produk untuk menentukan asal geografis mereka) untuk meningkatkan nilai merek.
Pasar alkohol Jepang alami kemunduran
Ilustrasi Scotch whisky/minuman beralkohol.
- Freepik/rawpixel.com
Pasar alkohol lokal Jepang telah mengalami kemunduran multi-cabang, karena negara tersebut menyesuaikan diri dengan demografi yang lebih tua, dan tingkat kelahiran yang menurun, menurut penyelenggara. Pandemi juga memberikan pukulan KO ke pasar yang sudah menyusut.
"Pasar minuman beralkohol domestik menyusut karena perubahan demografis seperti penurunan angka kelahiran dan populasi yang menua, serta perubahan gaya hidup akibat dampak infeksi virus corona baru," kata penyelenggara.
“Dalam proyek ini, dengan meminta kaum muda untuk mengusulkan rencana bisnis mereka sendiri, kami akan mempromosikan pengembangan dan promosi minuman beralkohol Jepang kepada kaum muda, dan pada saat yang sama bertujuan untuk merevitalisasi industri dengan mengumumkan rencana yang sangat baik."