Rajapaksa Ajukan Berkas untuk Jadi Warga Negara AS

Presiden Gotabaya Rajapaksa yang digulingkan di Bandara Don Mueaung, Thailand
Sumber :
  • AP Photo/Tananchai Keawsowattana

VIVA Dunia – Hampir sebulan setelah melarikan diri dari Sri Lanka di tengah protes anti-pemerintah besar-besaran yang menuntut pengunduran dirinya, laporan menunjukkan bahwa mantan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa berencana untuk menetap bersama istri dan putranya di Amerika Serikat (AS), dan saat ini sedang menunggu untuk mendapatkan izin tinggal tetap (Green Card) di AS.

8 Negara dengan Cadangan Emas Terbesar di Dunia, Tiongkok dan Rusia Kalah Jauh dari AS

Surat kabar Sri Lanka, Daily Mirror, melaporkan bahwa pengacara Rajapaksa di AS telah memulai prosedur untuk mendapatkan Green Card yang layak untuk dia ajukan, karena istrinya Loma Rajapaksa adalah warga negara AS. Mantan presiden itu mengajukan diri untuk menjadi warga negara AS.

Melansir dari Republic World, Senin, 22 Agustus 2022, pengacaranya di Kolombo akan menyerahkan dokumen yang diperlukan untuk memulai proses. Sebelumnya diketahui bahwa dalam upaya untuk mengikuti pemilihan presiden 2019, Rajapaksa melepaskan kewarganegaraan AS-nya.

Hamas Segera Respons Usulan Trump soal Rencana Perdamaian di Gaza

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa dan istrinya Ayoma

Photo :
  • AP Photo/Eranga Jayawardena

Sebelumnya, ia berimigrasi ke AS pada 1998 setelah pensiun dini dari Angkatan Darat Sri Lanka dan pindah ke bidang teknologi informasi. Tetapi dia akhirnya kembali ke Sri Lanka pada tahun 2005.

Senator AS Desak Trump Minta Netanyahu Lindungi Armada Global Sumud Flotilla

Mantan Presiden berusia 73 tahun yang saat ini berada di sebuah hotel di Bangkok bersama istrinya juga diperkirakan akan kembali ke Sri Lanka pada 25 Agustus 2022. Kepulangannya itu untuk membatalkan rencana awalnya untuk tetap di Thailand setidaknya hingga November. 

Dia dilaporkan mengambil keputusan untuk kembali ke negara asalnya, karena dia tidak diizinkan untuk bergerak bebas di Thailand karena masalah keamanan. Hotel tempat dia menginap juga berada di bawah perlindungan polisi, di mana petugas dari Biro Cabang Khusus berpakaian preman dikerahkan untuk memastikan keselamatannya.

Dia juga telah disarankan untuk tetap berada di dalam rumah selama tinggal di Bangkok.

Sebelumnya pada bulan Juli, mantan presiden melarikan diri ke Maladewa dan kemudian ke Singapura dengan visa medis Setelah itu, dia bersama istrinya pergi ke Thailand dan dipastikan akan tinggal selama yang mereka inginkan.

Gedung Putih, Washington DC, AS.

Gedung Putih: Shutdown Pemerintah Rugikan Rp 248 Triliun per Pekan

Shutdown atau penutupan pemerintahan Amerika Serikat berpotensi menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran.

img_title
VIVA.co.id
6 Oktober 2025