Kronologis Mantan Anggota Parlemen India Ditembak Mati Saat Siaran Langsung Televisi

Mantan anggota parlemen India, Atiq Ahmed dan saudara laki-lakinya yang ditembak
Sumber :
  • The Guardian

VIVA Dunia – Seorang mantan anggota parlemen (DPR) India yang pernah dihukum karena penculikan dan menghadapi tuduhan pembunuhan dan penyerangan, telah dibunuh bersama saudara laki-lakinya dalam penembakan dramatis yang disiarkan langsung di saluran TV.

36 Orang termasuk Anak-anak Tewas Berdesakan saat Reli Massa Politisi di India

Atiq Ahmed, mantan anggota parlemen yang menjalani hukuman seumur hidup di penjara, dan saudara laki-lakinya Ashraf Ahmed berada dalam tahanan polisi di luar rumah sakit di Prayagraj, di negara bagian Uttar Pradesh, India utara, ketika tiga pria menembakkan lebih dari 20 peluru ke arah mereka dari jarak dekat saat mereka menjawab pertanyaan dari wartawan. 

Kedua bersaudara itu tewas di tempat.

Dua Pria Berjaket Ojol Nekat Gasak AC di Mal Tambora, Ngaku Terdesak Kebutuhan Hidup

Petugas polisi Ramit Sharma mengatakan, ketiga penyerang datang dengan sepeda motor yang menyamar sebagai jurnalis, dan membawa peralatan kamera, mikrofon berlogo jaringan televisi, dan kartu identitas jurnalis palsu.

Mantan anggota parlemen India, Atiq Ahmed

Photo :
  • The Guardian

Diplomat RI Tewas Ditembak, Komisi I DPR Minta Pemerintah Peru Investigasi Tuntas

"Mereka berhasil mendekati Atiq dan saudaranya dengan dalih merekam byte dan menembak mereka dari jarak dekat. Keduanya mengalami luka tembak di bagian kepala. Semuanya terjadi dalam hitungan detik,” kata Sharma, melansir The Guardian. Serangan yang terjadi pada Sabtu larut malam waktu India itu tertangkap langsung di televisi oleh beberapa penyiar yang hadir di tempat kejadian.

Orang-orang yang bertanggung jawab dengan cepat menyerah kepada polisi setelah penembakan dan menyerahkan pistol mereka, dengan setidaknya satu dari mereka meneriakkan “Jai Shri Ram” atau “Salam Tuan Ram”, sebuah slogan yang telah menjadi seruan perang bagi kaum nasionalis Hindu dalam kampanye mereka melawan umat Islam.

Para penyerang masih tergolong muda, ketiganya bernama Lavlesh Tiwari (22), Mohit Puraney (23) dan Arun Kumar Maurya (18). Orang-orang tersebut dilaporkan mengatakan kepada polisi bahwa mereka telah mengikuti Ahmed bersaudara selama dua hari, sejak mereka ditahan, dan ingin melakukan pembunuhan untuk mendapatkan ketenaran.

"Kami ingin membunuh Atiq Ahmed dan saudara laki-lakinya, Ashraf dengan tujuan menghapus total geng Atiq-Ashraf dan membuat nama untuk diri kami sendiri," kata orang-orang itu seperti dikutip polisi dalam laporan yang diajukan dalam kasus tersebut. 

Polisi mengatakan mereka sedang menyelidiki lebih lanjut tetapi tidak mengklarifikasi apakah mereka menyelidiki motif sektarian atas pembunuhan itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya