Eminem Kecam Capres AS Vivek Ramaswamy karena Pakai Lagunya Saat Kampanye

Vivek Ramaswamy, Calon Presiden AS
Sumber :
  • Jeff Roberson/AP Photo

Washington, AS – Rapper asal Amerika Serikat (AS), Eminem meminta calon presiden dari Partai Republik Vivek Ramaswamy, untuk tidak menggunakan musiknya selama kampanye kepresidenannya, pada hari Senin, 28 Agustus 2023. 

NATO Minta Zelensky Pulihkan Hubungan dengan Trump Usai Cekcok di Gedung Putih

Dalam surat yang dipublikasikan pada 23 Agustus, sebuah organisasi hak pertunjukan (BMI), memberi tahu tim kampanye Ramaswamy agar mereka tidak lagi melisensikan musik Eminem untuk digunakan oleh kampanye Ramaswamy. 

"BMI telah menerima komunikasi dari Marshall B. Mathers, III, yang dikenal sebagai Eminem, yang menolak penggunaan komposisi musik Eminem ("Karya Eminem") dalam kampanye Vivek Ramaswamy dan meminta agar BMI menghapus semua Karya Eminem dari Perjanjian," tulis BMI  dalam surat itu. 

Tunawisma di AS Meningkat 18 Persen Akibat Biaya Hidup yang Melonjak

Vivek Ramaswamy, Calon Presiden AS Termuda

Photo :
  • Jeff Roberson/AP Photo

Sementara itu, tim kampanye Ramaswamy mengatakan mereka akan memenuhi permintaan untuk berhenti menggunakan musik Eminem. Ramaswamy, seorang pengusaha yang tidak punya pengalaman politik, naik daun dalam beberapa jajak pendapat. 

Masa Tenang Kampanye Pilkada Bojonegoro, Setyo Wahono Habiskan Waktu Bersama Keluarga

Pengusaha teknologi berusia 38 tahun ini menjadi pusat dari banyak momen paling dramatis dalam debat pendahuluan Partai Republik pertama minggu lalu. 

Ramaswamy juga merupakan seorang pembela mantan Presiden AS Donald Trump. Dia menghadapi banyak serangan dari para pesaingnya yang lebih berpengalaman, yang tampaknya memandangnya sebagai ancaman yang lebih besar dibandingkan Gubernur Florida Ron DeSantis, yang selama ini membuntuti Trump sebagai orang kedua dalam sejarah.

Presiden AS Donald Trump saat pidato di Kongres

Trump Akan Tutup Departemen Pendidikan, Jutaan Mahasiswa di AS Terancam Gagal Kuliah

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, diperkirakan akan mengeluarkan perintah eksekutif yang ditujukan untuk menghapus Departemen Pendidikan AS.

img_title
VIVA.co.id
7 Maret 2025