Agama di Palestina: Islam Dominan, Tapi Ada Kristen, Atheis, dan Yahudi

Palestina – Palestina adalah sebuah negara yang berada di bagian barat benua Asia. Wilayah tersebut membentuk bagian tenggara menurut kesatuan geografis yang besar di bagian timur Arab yang dikenal dengan Negeri Syam. Palestina juga masuk ke dalam wilayah Mediterania Timur dengan Israel yang berada di Jalur Gaza. 

Keduanya berada di sepanjang laut Mediterania dan tepi barat Sungai Yordania. Menurut Worldometer, saat ini penduduk Palestina hanya mencapai 5,3 juta jiwa. Melihat konflik yang sedang membabi buta, publik pun penasaran dengan agama yang dianut oleh warga Palestina. Nah, berikut ulasan selengkapnya yang dilansir dari berbagai sumber. 

Mayoritas agama yang dipeluk oleh warga Palestina adalah Islam, termasuk mereka yang tinggal di luar negeri. Sebagian besar masyarakat Palestina yang dari lahir memeluk agama Islam bakal terus menganut agama yang sama hingga mereka dewasa. 

Di negara yang masih berkonflik tersebut, sangat sedikit orang yang memutuskan untuk pindah agama dari Islam ke agama lain. Pernikahan dengan agama berbeda pun jarang terjadi lantaran undang-undang pernikahan dan perceraian dilandasi oleh syariat. 

Sekitar 93 persen dari warga Palestina memeluk agama Islam dan mayoritas pengikutnya adalah Islam Sunni. Sementara itu, 15 persen lainnya menjadi muslim nondenominasi dan sebagian kecil dari mereka mengikuti ajaran Ahmadiyah. 

Selain itu, ada pula orang Palestina yang menganut agama Kristen, dengan populasi total sekitar 6 persen. Ada pula komunitas yang lebih kecil, meliputi Druze dan Samaria sekitar 1 persen. Diketahui juga bahwa ada beberapa penduduk yang merupakan atheis dan agnostik. 

Mereka biasanya menempati wilayah Barat Gaza dan jumlahnya sangat kecil. Selain itu, ada juga orang Yahudi yang tinggal di Yerusalem Timur dan Tepi Barat. Pemukiman Yahudi yang ada di wilayah Palestina ini biasanya lebih agamis. 

Silaturahmi Punya Manfaat Luar Biasa, Ustaz Khalid Basalamah Ungkap Fakta Mengejutkan

Menurut Ustaz Khalid Basalamah, perlu diketahui bahwa silaturahmi ini khusus bagi orang-orang yang memiliki hubungan darah atau kerabat dekat saja. Bukan sembarang orang.

VIVA.co.id

3 April 2025