Profil Leila Khaled, Aktivis Perempuan dan Ikon Pembebasan Palestina
- https://www.plutobooks.com/
VIVA Dunia – Leila Khaled namanya sudah tidak asing bagi kemerdekaan Palestina. Memiliki senyum yang manis, Leila Khaled terlihat gagah sambil menenteng senjata  seperti AK-47. Potret itulah yang banyak tersebar di media sosial hingga menjadikan sosoknya sebagai simbol perlawanan Palestina.Â
Kendati sudah menjadi ikonik pembebasan Palestina, rupanya banyak yang belum mengenal sosok Leila Khaled serta perjuangan yang sudah dilakukannya terhadap negara tersebut.
Seperti kita ketahui bersama, beberapa waktu belakangan ini Palestina tengah mendapati serangan bombardir dari Israel. Tanpa pandang bulu serangan tersebut dijatuhkan kepada siapapun dan di mana pun.
Ramainya polemik yang terjadi antara Palestina dan Israel, membuat sosok Leila Khaled kembali menjadi perbincangan publik. Menurut berbagai sumber, berikut ini profil singkat sang aktivis serta ikonik perlawanan maupun pembebasan Palestina, yakni Leila Khaled.
Profil Leila Khaled
Masih belum banyak yang tahu, bahwa sosok Leila Khaled merupakan seorang aktivis Palestina sekaligus ikonik perlawanan Palestina, terutama sebagai anggota Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP).Â
Leila Khaled
Leila terkenal karena menjadi perempuan pertama yang terlibat dalam pembajakan pesawat pada tahun 1969. Lahir pada tahun 1944 di Haifa, Palestina, Leila Khaled mengalami pengusiran dari rumahnya selama peristiwa Nakba pada tahun 1948.
Peristiwa tersebut hingga mengakibatkan terjadinya pengusiran besar-besaran dan pembentukan negara Israel. Sebagai seorang pengungsi, ia tumbuh dalam kondisi sulit dan menjadi terlibat dalam gerakan politik sejak usia muda.
Leila Khaled bergabung dengan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), sebuah kelompok perlawanan berhaluan kiri yang berjuang untuk pembebasan Palestina. Dalam perjuangannya ia menentang keras pendudukan Israel di Palestina.
Leila Terlibat Pembajakan Pesawat
Sosok Leila Khaled dikenal secara internasional sejak tahun 1969. Dimana saat itu ia terlibat dalam pembajakan pesawat El Al, maskapai penerbangan Israel.Â
Selama insiden tersebut, pesawat tersebut dialihkan ke Suriah, dan semua penumpang dibebaskan tanpa cedera fisik. Dalam wawancaranya bersama New Int, Lelia menyebutkan bahwa tujuannya itu untuk membajak pesawat Isral adalah untuk membebaskan tahanan Palestina terutama kelompok perempuan. Aksi itu juga dilakukannya untuk meningkatkan kesadaran internasional tentang perjuangan Palestina.