5 Negara yang Pernah Alami Kerusuhan Pemilu
- Istimewa
Kerusuhan pemilu di negara tersebut kembali terjadi pada Desember 2018. Ketika itu, kandidat presiden bernama Martin Fayulu, menolak hasil pemilu yang menunjukkan bahwa ia kalah suara dari rivalnya, Felix Tshisekedi. Akibat aksi kerusuhan itu, sebanyak 34 orang tewas dan 241 orang ditahan selama gelaran pemilu di Kongo.
4. Afghanistan
Pemilihan presiden yang dijadwalkan pada 28 September 2019, telah menewaskan dan melukai puluhan warga sipil di Afghanistan. Bahkan terjadi serangan bunuh diri pada 17 September saat kampanye di Parwan yang menewaskan sedikitnya 26 warga sipil dan melukai lebih dari 42 orang.
Sebelum itu, ketika pemilihan parlemen Oktober 2018, Taliban melakukan kekerasan yang menargetkan kandidat, staf pemilu, dan pemilih.
5. Zimbabwe
Protes massa pecah di Harare, Zimbabwe akibat naik harga BBM
- Sumber: BBC
Kerusuhan Pemilu juga pernah melanda Zimbabwe. Perselisihan hasil pemilu tersebut terjadi kelompok petahana dan oposisi dalam pemilu Zimbabwe pada Juli 2018. Pemilu tersebut digelar setelah delapan bulan terjadi kudeta.
Rupanya, kandidat kelompok oposisi Nelson Chamisa menentang kemenangan Presiden Emmerson Mnangagwa. Pihak oposisi mengeklaim banyak kecurangan dalam pemilu, salah satunya polisi mencoblos surat suara di depan pengawas dan atasannya. Demonstrasi atas hasil pemilu juga terjadi beberapa hari setelah pemungutan suara.
Dilaporkan tentara telah menembaki pengunjuk rasa dan saksi pemilu. Akibatnya, enam orang tewas atas penembakan tersebut. Meski menolak hasil pemilu, Mnangagwa dilantik sebagai presiden pada Agustus 2018.
