Selain Indonesia, Ini 3 Negara Lain yang Adakan Pemilu di Februari 2024
- Al Jazeera
VIVA Dunia – Februari merupakan bulan yang penting bagi sejumlah negara di dunia, karena menjadi momen di mana proses demokrasi mereka diuji melalui pemilihan umum (pemilu).
Selain Indonesia, yang akan melakukan pemungutan suara untuk memilih Presiden dan Wakil Rakyat pada 14 Februari 2024 mendatang, ada tiga negara lain yang ternyata juga mengadakan pemilu.Â
Bahkan, salah satu negara tersebut mengalami kerusuhan yang parah, mulai dari serangan bom bertubi-tubi, aksi saling tembak hingga dimatikannya jaringan telepon secara nasional.
Selain Indonesia, berikut 3 negara yang juga mengadakan pemilu di bulan Februari.Â
Pakistan
Imran Khan, mantan PM Pakistan yang dipenjara
- Hindustan Times
Negara Pakistan pada hari Kamis, 8 Februari 2024, secara resmi menggelar pemilu untuk memilih parlemen baru di negaranya.
Namun, tak seperti di Indonesia atau negara lainnya yang memiliki asas 'Pemilu Damai', pemilu di Pakistan diwarnai dengan serangkain serangan ledakan bom yang terjadi di beberapa provinsi besar di negara itu.Â
Bom menghancurkan dua kantor politik yang berbeda di Pakistan barat daya pada hari Rabu, yang menewaskan sedikitnya 30 orang, kata para pejabat, sehari sebelum negara itu bersiap untuk memilih parlemen baru.Â
Serangan di provinsi Baluchistan, yang merupakan rumah bagi pemberontakan tingkat rendah dan berbagai kelompok militan, telah menimbulkan kekhawatiran menjelang pemungutan suara di negara sekutu Barat tersebut, dimana banyak pemilih sudah kecewa dengan perselisihan politik dan krisis ekonomi yang tampaknya tidak dapat diselesaikan.Â
Kekerasan menjelang pemilu dan pada hari-H pemungutan suara biasa terjadi di Pakistan, yang sedang berjuang mengendalikan militansi. Puluhan ribu polisi dan pasukan paramiliter telah dikerahkan di seluruh negeri menyusul meningkatnya serangan baru-baru ini, khususnya di Baluchistan.
Beberapa jam kemudian, cabang kelompok Islamic State (ISIS) di Pakistan mengklaim serangan kedua pada hari Rabu.
Selain itu, setidaknya 18 orang tewas dalam serangan pertama di kantor pemilihan kandidat independen Asfandyar Khan di distrik Pashin, kata Jumadad Mandokhel, seorang pejabat pemerintah.Â
Tak lama setelah itu, pemboman lain menewaskan sedikitnya 12 orang di kantor partai Jamiat Ulema Islam di Qilla Saifullah, sekitar 130 kilometer jauhnya dari tempat kejadian terakhir, menurut Jan Achakzai, juru bicara pemerintah provinsi.Â