Suhu Laut Mendatang Bakal Meningkat, Diperkirakan Akan Ada Badai Hebat dan Cuaca Ekstrem
- Freepik/Pixabay
Contohnya adalah Badai Daniel tahun lalu, yang berdampak parah pada negara-negara seperti Bulgaria, Yunani dan khususnya Libya dengan konsekuensi yang tragis, katanya.
Alasan mengapa Mediterania menjadi lebih hangat selama beberapa tahun terakhir adalah perjalanan udara yang sangat hangat dari Afrika, mendorong ke arah Eropa, menelan Mediterania dan membentuk apa yang disebut kubah panas yang kemudian bertahan dalam waktu lama.
Simons mengatakan Mediterania juga merasakan dampak dari peraturan yang diberlakukan untuk mengendalikan emisi belerang. Pada bulan Mei 2025, mereka akan semakin mengurangi emisi sulfur yang akan menyebabkan pemanasan lebih lanjut, katanya.
“Kami melihat semakin banyak sinar matahari yang diserap di wilayah ini setelah peraturan ini mulai berlaku. Kami memperkirakan angka ini akan terus meningkat ketika peraturan ini diperkuat pada bulan Mei tahun depan. Dan tentu saja kerusakannya akan semakin cepat,” dia memperingatkan.
Kekhawatiran sekarang jelas jauh lebih tinggi
Francesca Guglielmo, ilmuwan senior di Copernicus Climate Change Service, mengatakan kepada Anadolu bahwa tren terkini “dalam hal suhu permukaan udara dan laut global belum pernah terjadi sebelumnya.”
“Baik dari segi penyimpangan iklim normal maupun durasinya. Kekhawatirannya sekarang jelas jauh lebih tinggi dibandingkan, misalnya, tahun lalu,” katanya.
Simons juga menekankan bahaya dari situasi saat ini, dengan menunjukkan bahwa dibutuhkan panas 3.000 kali lebih banyak untuk menghangatkan lautan dibandingkan jumlah udara yang sama.
“Jadi, itulah mengapa sangat memprihatinkan… suhu saat ini jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya,” katanya.
Hirschi mengatakan krisis ini seharusnya tidak mengejutkan siapa pun, namun harus dianggap sebagai peringatan.
“Inilah yang kita harapkan dengan adanya pemanasan global. Seperti inilah pemanasan global,” ujarnya.
