Suhu Laut Mendatang Bakal Meningkat, Diperkirakan Akan Ada Badai Hebat dan Cuaca Ekstrem
- Freepik/Pixabay
Daerah yang mungkin terkena dampak adalah negara-negara Amerika Tengah seperti Belize, Honduras, dan Meksiko, serta Amerika Serikat, termasuk wilayah selatan seperti Florida, dan juga sebagian besar Pantai Timur, katanya.
Bisa juga sampai ke Kanada dan kadang-kadang bahkan kembali ke Eropa, tambahnya. Hirschi mengatakan tanda-tanda awal terjadinya La Nina mulai terlihat di Pasifik.
“Fase anomali La Nina adalah saat Anda cenderung mengalami kekeringan di Amerika Selatan dan cuaca menjadi lebih basah di Australia. Jadi, tahun-tahun La Nina menguntungkan bagi curah hujan yang sangat deras di Australia dan di wilayah Pasifik Barat,” katanya.
Salah satu dampak positif dari La Nina adalah suhu laut diperkirakan akan turun sedikit di bawah suhu pada tahun 2023, tambahnya. Selain badai dan topan, kedua ilmuwan tersebut memperingatkan akan ada lebih banyak kejadian cuaca ekstrem dalam beberapa bulan mendatang.
Salah satunya adalah gelombang panas, yang menurut Hirschi kini lebih sering dan intens, dengan catatan suhu panas yang terus meningkat dan bukan “beberapa persepuluh derajat tetapi terkadang 3, 4, atau bahkan 5 derajat.”
Simons menyerukan langkah-langkah untuk “mempersiapkan diri menghadapi banyak cuaca ekstrem di bulan-bulan mendatang.”
“Kita harus mempersiapkan diri menghadapi banyak cuaca ekstrem yang tidak dapat diprediksi karena kita sekarang berada dalam situasi di mana planet kita tidak pernah mengalaminya selama jutaan tahun, dengan konsentrasi gas rumah kaca sekarang lebih tinggi daripada sebelumnya,” katanya.
Perhatikan Mediterania
Baik Hirschi dan Simons menunjukkan bahwa Mediterania adalah wilayah lain yang lebih hangat dari biasanya saat ini. Mediterania mengalami gelombang panas yang sangat besar tahun lalu, kata Hirschi, seraya menambahkan bahwa ada juga “gelombang panas laut yang parah” yang tercatat di wilayah tersebut selama lebih dari 10 tahun berturut-turut.
Ada kemungkinan lebih tinggi terjadinya suhu lautan, katanya, mengacu pada fenomena cuaca merusak yang sebelumnya telah diperingatkan oleh para ilmuwan akan meningkat akibat pemanasan global.
Istilah tersebut merupakan gabungan dari kata Mediterania dan badai.
“Itu adalah siklon tropis, seperti badai, yang berkembang di Mediterania dan … dapat menyerap kelembapan dan panas dari suhu lautan yang hangat,” jelas Hirschi.