Polisi Israel tangkap Imam Masjid Al-Aqsa Gegara Sebut Ismail Haniyeh Mati Syahid

Imam Masjid Al-Aqsa Sheikh Ekrima Sabri
Sumber :
  • Anadolu

Yerusalem, VIVA – Polisi Israel pada hari Jumat menangkap Imam Masjid Al-Aqsa Sheikh Ekrima Sabri yang mengungkapkan rasa berkabung atas terbunuhnya kepala politik Hamas Ismail Haniyeh. Haniyeh dibunuh pada hari Rabu di Teheran, ibu kota Iran.

Militer Israel Hadang Rombongan Menlu Negara Arab di Tepi Barat

Sementara Hamas dan Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut, Tel Aviv belum mengonfirmasi atau membantah tanggung jawabnya. 

Masjid Al Aqsa di Yerusalem, Palestina

Photo :
  • AP Photo/Leo Correa
Arwani PPP: Sebelum Indonesia Membuka Diplomatik, Israel Harus Dihukum Kejahatan Kemanusiaan

Dikutip dari Anadolu, Salah satu kerabat Sabri mengatakan bahwa petugas polisi Israel menyerbu rumahnya di Yerusalem Timur yang diduduki dan menangkapnya. Setelah salat Jumat di Masjid Al-Aqsa, Sabri memimpin salat jenazah secara in absentia untuk Haniyeh. 

"Orang-orang Yerusalem dan sekitarnya dari mimbar Masjid Al-Aqsa yang diberkahi berduka atas kematian syahid Ismail Haniyeh," katanya dalam khotbahnya. 

PKS Ingatkan Tipu Muslihat Israel, Usai Prabowo Siap Membuka Diplomatik Bila Akui Palestina

Setelah khotbah, polisi Israel mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah pernyataan itu merupakan "hasutan" dan bahwa mereka akan bertindak sebagaimana mestinya. 

Ulama berusia 85 tahun itu ditahan beberapa kali oleh pasukan Israel di masa lalu dan dilarang memasuki Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki selama beberapa bulan.

Imam Masjid Al-Aqsa, Syekh Ekrima Sabri ditangkap Israel

Photo :
  • Twitter

Sabri adalah pengkritik keras pendudukan Israel selama puluhan tahun di wilayah Palestina. Sebelumnya, ia menjabat sebagai mufti Yerusalem dan wilayah Palestina dari tahun 1994 hingga 2006.

Ilustrasi - Bendera Palestina

Yordania Kecam Keras Israel Larang Menlu Negara Arab Masuk Palestina

Kemenelu Yordania mengecam keras keputusan Israel yang melarang para menteri luar negeri dari sejumlah negara Arab untuk masuk ke wilayah Palestina.

img_title
VIVA.co.id
1 Juni 2025