Netanyahu: Saya Bercita-cita untuk Berdamai dengan Lebih Banyak Negara Arab

PM Israel Benyamin Netanyahu di acara peringatan Holocaust di Jerusalem, 6/5
Sumber :
  • Amir Cohen/Pool Photo via AP

Tel Aviv, VIVA – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pada Senin, 28 Oktober 2024, bahwa ia berharap untuk mencapai kesepakatan damai dengan lebih banyak negara Arab setelah perang melawan Hamas dan Hizbullah selesai.

95 Warga Gaza Tewas saat Tunggu Bantuan dalam 24 Jam Terakhir

“Sehari setelah Hamas tidak lagi menguasai Gaza dan Hizbullah tidak lagi berada di perbatasan utara kami, kami sedang mengerjakan rencana untuk menstabilkan kedua front tersebut. Namun, hari berikutnya mencakup sesuatu yang sangat penting,” kata Netanyahu dalam pidatonya di parlemen.

“Saya bercita-cita untuk melanjutkan proses yang saya pimpin beberapa tahun lalu untuk menandatangani Perjanjian Abraham yang bersejarah, dan mencapai perdamaian dengan lebih banyak negara Arab,” tambahnya, dikutip dari Middle East Monitor, Selasa, 29 Oktober 2024.

Kepala RS Lapangan Gaza Diculik Pasukan Khusus Israel

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Photo :
  • dantri.com.vn

Diketahui, Israel, di bawah Perjanjian 2020 yang ditengahi AS, menormalisasi hubungan dengan empat negara Arab seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan.

Ribuan Warga Gaza Jadi Buta Akibat Agresi Israel

Sejak itu, Israel dengan dukungan AS telah berupaya untuk juga mengikutsertakan negara-negara lain, khususnya Arab Saudi. Riyadh mengatakan tidak akan mengakui Israel tanpa pembentukan Negara Palestina.

"Negara-negara ini, dan negara-negara lain, melihat dengan jelas pukulan yang kami berikan kepada mereka yang menyerang kami, poros kejahatan Iran," ucap Netanyahu.

"Mereka bercita-cita, seperti kami, untuk Timur Tengah yang stabil, aman, dan makmur." 

Anggota Komisi I DPR RI, Farah Puteri Nahlia

Kecam Serangan Israel ke Warga Pencari Bantuan di Gaza, DPR RI Desak Pemerintah Pimpin Koalisi Internasional

Serangan brutal yang kembali dilakukan oleh militer Israel terhadap warga sipil Palestina yang sedang menunggu bantuan kemanusiaan di Gaza pada hari Minggu, 20 Juli 2025.

img_title
VIVA.co.id
22 Juli 2025