Pengamanan Presiden Marcos Diperketat Usai Diancam Dibunuh Wapresnya

Wapres Filipina Sara Duterte (Doc: AP Photo/Manman Dejeto)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Jakarta, VIVA – Pengamanan Presiden Ferdinand Marcos Jr. dan keluarganya diperketat otoritas keamanan Filipina usai menerima ancaman pembunuhan dari wakil presidennya sendiri, Sara Duterte.

DJ Panda Ancam Hancurkan Karier Erika Carlina, Sebar Data RS dan Sebut Psikopat

Dilansir dari Anadolu, Komando Keamanan Kepresidenan (PSC) Filipina dalam keterangan resminya menegaskan terus berkoordinasi dengan penegak hukum ditingkatkan terkait untuk mendeteksi, mencegah, dan menahan semua bentuk ancaman terhadap presiden dan keluarganya.

"Ancaman apapun terhadap nyawa presiden dan keluarganya, terlepas asalnya -- dan khususnya terhadap ancaman yang sedemikian gamblang disampaikan di depan umum -- akan ditangani dengan sangat serius," ucap badan tersebut dikutip Minggu, 24 November 2024.

Topan Co-May Landa Filipina, Sekolah dan Kantor Pemerintah di 34 Provinsi Ditutup

"Kami menganggap persoalan ini sebagai isu keamanan nasional dan akan mengambil semua tindakan yang perlu demi menjaga keamanan presiden," demikian pernyataan PSC.

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Photo :
  • CNA
Terkuak, Bukti USG Hingga Ancaman DJ Panda Jadi Senjata Erika Carlina Lapor Polisi


Peningkatan pengamanan tersebut dilakukan menyusul pernyataan Wapres Duterte dalam sebuah konferensi pers daring pada Jumat (22/11). Kala itu, ia mengeklaim telah mengatur seseorang untuk membunuh Presiden Marcos, istrinya Liza Araneta-Marcos, dan Ketua DPR Filipina Martin Romualdez jika sesuatu terjadi padanya.

"Saya sudah berbicara dengan seseorang. Saya katakan pada orang itu, 'Jika mereka membunuh saya, bunuh Marcos, Liza Araneta, dan Martin Romualdez.' Tidak bercanda. Saya sudah memberi petunjuk," kata Sara Duterte.

Duterte menuduh Romualdez, sepupu Marcos, menghendaki dirinya tewas. Sang Wapres menduga Ketua DPR memandangnya sebagai "ancaman terbesar" terhadap potensi pencalonan dirinya dalam pemilu presiden 2028.

Wapres Filipina Sara Duterte (Doc: PNA)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

"'Jika saya terbunuh,' saya bilang, 'jangan berhenti sampai kamu menghabisi mereka. Dia lantas berkata, 'iya'," ucap dia.

Gertakan Duterte tersebut dilontarkan di tengah menguatnya tekanan politik terhadapnya, termasuk dalam bentuk ancaman pemakzulan di DPR Filipina. Upaya memakzulkan Duterte, menurut laporan, dicetuskan oleh Romualdez yang disebut berupaya mencalonkan diri dalam pemilu selanjutnya. (Ant)

Topan Co May menerjang Filipina menyebabkan banjir dan longsor

Topan Co-May Terjang Filipina, 25 Tewas-278 Ribu Orang Mengungsi

Topan Co-may menerjang wilayah kota Agno di provinsi Pangasinan Filipina Utara dengan kecepatan angin maksimum 120 kilometer (74 mil) per jam

img_title
VIVA.co.id
25 Juli 2025