Alfamart Punya 2.400 Toko di Filipina, Mendag Dorong UMKM Bisa Ikut Ekspor Produknya

Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Menteri Perdagangan, Budi Santoso alias Busan, mengapresiasi upaya Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia alias Aprindo, yang telah berekspansi ke luar negeri hingga berhasil membuka ribuan gerai ritel di Filipina.

Waka Komisi VI DPR Puji Prabowo Berhasil Turunkan Tarif Impor hingga 19%

Sebanyak 2.400 gerai Alfamart yang telah beroperasi di Filipina itu, menurut Mendag merupakan bukti bahwa Aprindo dan Alfamart tak hanya sukses mengekspor produk-produk asli Indonesia, melainkan juga mengekspor toko ritelnya.

"Jadi Aprindo itu tidak hanya mengekspor barangnya, tapi tokonya juga diekspor. Saat ini Aprindo sudah mempunyai 2.400 toko di Filipina," kata Budi saat ditemui usai acara Peluncuran Hari Ritel Nasional (HRN) 2025 di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis, 17 Juli 2025.

Tren dan Tantangan UMKM di 2025, Perspektif Ipsos terhadap Persaingan Digital

Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Menurutnya, pembukaan gerai atau toko rotel di luar negeri itu akan turut menjadi sarana pemasaran, bagi produk-produk lokal yang diekspor ke sana. Terlebih, kualitas produk-produk yang dijual di Alfamart atau ritel modern lainnya dipastikan juga sudah terjamin.

Sektor Usaha di Indonesia yang Dinilai Dapat Angin Segar Kebijakan Tarif Impor AS 19 Persen

Bahkan, Mendag juga membuka peluang produk UMKM yang dipasarkan melalui Alfamart, agar bisa mengikuti Program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor alias 'UMKM BISA Ekspor'. Sebab menurutnya, produk lokal yang dijual di toko-toko ritel tentunya juga sudah terjamin dan terbukti memiliki kualitas yang baik.

"Karena salah satu syarat untuk UMKM bisa ekspor adalah produknya bagus," ujarnya.

Gerai Alfamart.

Photo :
  • VIVA/Sherly

Pada kesempatan yang sama, Ketua Aprindo yang juga Direktur Corporate Affairs PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), Solihin mengatakan, ribuan toko ritel Alfamart di Filipina telah beroperasi sekitar 6-10 tahun, dengan sebagian produk yang merupakan barang lokal.

"Jadi kalau ada produk khusus yang memang di sana enggak ada, kami pasti ngambil dari sini, khususnya dari UMKM," kata Solihin.

Setelah Filipina, Solihin menegaskan bahwa pihaknya juga akan membuka peluang untuk berekspansi ke negara-negara lain seperti misalnya Bangladesh dan Malaysia.

"Yang dalam waktu dekat, yang kita sudah siapkan semua perangkatnya itu di Bangladesh. Tapi kita enggak bisa langsung 100 persen (buka) di sana. Karena mitra dan kemitraan ini kan harus cocok, kalau enggak, susah kita," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya