Menteri Keamanan Nasional Israel Mengundurkan Diri

Otoritas Israel telah membangun tujuh pos permukiman ilegal di dalam Area B Tepi Barat, yang seharusnya berada di bawah kendali administratif Otoritas Palestina, menurut laporan kelompok hak asasi Israel pada Minggu, 22 Desember 2024.
Sumber :
  • ANTARA/Anadolu

Tel Aviv, VIVA – Partai Kekuatan Yahudi (Otzma Yehudit), yang dipimpin Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir mengundurkan diri dari jabatannya, pada Minggu, 19 Januari 2025, saat perjanjian gencatan senjata di Gaza mulai berlaku.

Kecam Serangan Israel ke Warga Pencari Bantuan di Gaza, DPR RI Desak Pemerintah Pimpin Koalisi Internasional

Melansir dari Middle East Monitor, Senin 20 Januari 2025, Ben-Gvir dan menteri lain dari partainya menyerahkan surat pengunduran diri mereka kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

"Sejak saat ini, Partai Otzma Yehudit bukan anggota koalisi," kata partai itu dalam sebuah pernyataan.

95 Warga Gaza Tewas saat Tunggu Bantuan dalam 24 Jam Terakhir

Mereka pun mengaitkan pengunduran diri tersebut dengan keputusan pemerintah untuk menyetujui perjanjian gencatan senjata Gaza dan pembebasan ratusan warga Palestina dari penjara Israel.

Layanan Penjara Israel akan mulai memindahkan tahanan Palestina.

Photo :
  • ANTARA/Anadolu/py
Kepala RS Lapangan Gaza Diculik Pasukan Khusus Israel

Setelah partai Ben-Gvir mengundurkan diri, koalisi yang berkuasa masih bertahan dengan 62 kursi parlemen di Knesset yang beranggotakan 120 orang.

Pada hari Sabtu, 18 Januari 2025, 24 menteri dalam pemerintahan menyetujui gencatan senjata Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan sementara delapan orang menolaknya.

Perjanjian gencatan senjata mulai berlaku pada hari Minggu, pukul 11.15 waktu setempat, setelah tertunda beberapa jam karena tuduhan Israel terhadap Hamas yang menunda pembebasan daftar tawanan yang akan dibebaskan.

Arsip - Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia, Gaza utara, yang sudah tidak berfungsi akibat serangan Israel.

Photo :
  • ANTARA/Anadolu

Awalnya, perjanjian ini dijadwalkan mulai berlaku pada pukul 8.30 waktu setempat.

Hampir 47.000 orang telah tewas, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 110.700 lainnya terluka dalam perang genosida Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menurut otoritas kesehatan setempat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya