PM Prancis Terang-terangan Sebut Elon Musk "Ancaman bagi Demokrasi"

Elon Musk di Pelantikan Donald Trump Menjadi Presiden Amerika Serikat
Sumber :
  • (Foto AP/Susan Walsh)

Moskow, VIVA - Perdana Menteri Prancis Francois Bayrou meyakini Elon Musk, miliarder dan pebisnis Amerika Serikat pendiri Tesla dan SpaceX, sebagai figur yang dapat menimbulkan "ancaman bagi demokrasi."

"Bagaimanapun juga, (Musk) bisa menempatkan ancaman bagi demokrasi," ujar Bayrou dalam wawancaranya dengan penyiar LCI.

"Saya percaya bahwa uang tidak boleh memberi hak untuk mengendalikan pikiran."

Bendera Prancis.

Photo :
  • Pixabay

Sebelumnya, Musk menulis sebuah artikel untuk surat kabar Jerman Welt.

Di dalam tulisannya itu, dia menyebut bahwa partai Alternatif untuk Jerman (Alternative for Germany – AfD) adalah satu-satunya kekuatan politik di Jerman yang mampu menyelamatkan negara tersebut dari menjadi "bayangan dirinya yang dulu."

Publikasi artikel ini memicu perdebatan sengit, baik di ruang redaksi Welt maupun di seluruh Jerman.

Harga Jual Kembali Mobil Tesla Turun Drastis

Kepala meja sunting opini Welt, Eva Marie Kogel, mengundurkan diri setelah artikel tersebut diterbitkan.

Arsip - Bendera Jerman berkibar di depan Aula Besar Rakyat saat upacara penyambu

Photo :
  • ANTARA/Reuters
Indonesia Tampil di Bastille Day, Prabowo Tuai Pujian karena TNI Profesional di Mata Dunia

Sementara itu, Friedrich Merz, kandidat kanselir Jerman dari blok oposisi Uni Demokratik Kristen (CDU) dan Uni Sosial Kristen (CSU), menyebut artikel itu sebagai campur tangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pemilu Jerman.

Musk juga menyerukan rakyat Inggris untuk memilih partai sayap kanan Reform UK, dengan mengatakan bahwa partai tersebut adalah "satu-satunya harapan" bagi negara tersebut.

Elon Musk Dianggap Berbahaya sama Pebisnis

Selain itu, ia menyebut Perdana Menteri Inggris yang sedang menjabat, Keir Starmer, sebagai "jahat" dan menyerukan pengunduran dirinya di tengah tuduhan bahwa pemerintah Inggris menutup-nutupi kasus pemerkosaan massal terhadap anak perempuan. (ant)

Perdana Menteri Kanada Mark Carney

Susul Prancis dan Inggris, Kanada juga Akan Akui Negara Palestina

Kanada akan mengumumkan pengakuan Negara Palestina pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) September mendatang.

img_title
VIVA.co.id
31 Juli 2025