Tolak Warga Gaza Direlokasi, Arab Saudi ke Trump: Israel Saja Pindahkan ke Alaska

Kebahagiaan warga Gaza saat ada pengumuman gencatan senjata Israel
Sumber :
  • Instagram @pandemictalks

Riyadh, VIVA – Anggota Dewan Syura Arab Saudi Yousef bin Trad Al-Saadoun mengkritik rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengusulkan relokasi warga Palestina dari Gaza. Menurutnya, memindahkan warga Israel ke Alaska dan Greenland adalah solusi yang lebih baik bagi stabilitas Timur Tengah.

Krisis Kemanusiaan di Gaza Terus Memburuk, Genosida Israel Harus Disetop

"Jika dia (Trump) benar-benar ingin menjadi pahlawan perdamaian dan mencapai stabilitas kemakmuran bagi Timur Tengah, dia harus merelokasi warga Israel tercinta ke negara bagian Alaska dan kemudian ke Greenland, setelah mencaploknya," kata Al-Saadoun dikutip dari Anadolu Agency, Senin 10 Februari 2025.

Presiden AS Donald Trump

Photo :
  • Trump
Prabowo Siap Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel, Syaratnya Harus Akui Kemerdekaan Palestina

"Zionis dan sekutunya harus menyadari bahwa mereka tidak akan berhasil menyeret kepemimpinan Saudi ke dalam perangkap media dan tekanan politik palsu," tambahnya.

Lebih lanjut, pejabat tersebut mengkritik pengambilan keputusan Trump yang buruk dan menolak berkonsultasi dengan para ahli.

Di Bawah Kobaran Api, Seorang Bocah 6 Tahun Selamat dari Serangan Israel di Gaza

Sebagai informasi, pembahasan tentang nasib warga Palestina di Gaza telah dijungkirbalikkan oleh usulan mengejutkan dari Presiden Donald Trump pada minggu lalu, yang menegaskan bahwa AS akan mengambil alih Jalur Gaza dari Israel dan menciptakan "Riviera Timur Tengah" setelah memukimkan kembali warga Palestina di tempat lain.

Pelantikan Donald Trump Sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47

Photo :
  • (Foto AP/Matt Rourke)

Negara-negara Arab pun mengecam keras komentar Trump, yang muncul selama gencatan senjata dalam perang Gaza yang telah dilancarkan Israel terhadap kelompok militan Hamas, yang menguasai jalur Gaza.

Trump mengatakan Arab Saudi tidak menuntut negara Palestina sebagai syarat untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Namun, Riyadh menolak pernyataannya, dengan mengatakan tidak akan menjalin hubungan dengan Israel tanpa pembentukan negara Palestina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya