Brafman Pria Yahudi di AS Tembak 2 Turis Israel, Dalihnya Korban Dikira Warga Palestina

Ilustrasi menembak.
Sumber :

New York, VIVA – Seorang pria Yahudi yang berdomisili di Florida, AS menembak dua warga Israel pada Sabtu malam, 15 Februari 2025. Pelaku menembak karena mengira dua korban adalah warga Palestina. 

Krisis Kemanusiaan di Gaza Terus Memburuk, Genosida Israel Harus Disetop

Pelaku diidentifikasi bernama Mordechai Brafman berusia 27 tahun yang merupakan pendukung ekstrem Israel. Sedikitnya 17 tembakan dihujamkan pelaku ke dua korban.

Namun, kedua korban ternyata turis Yahudi asal Israel. Kedua korban merupakan seorang ayah dan anak yang sedang berkunjung ke AS.

Prabowo Siap Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel, Syaratnya Harus Akui Kemerdekaan Palestina

Mengutip dari Middle East Monitor, Selasa, 18 Februari 2025, insiden penembakan  terjadi di Pantai Miami, Florida. Kondisi kedua korban itu mengalami luka serius dengan dirawat di rumah sakit karena tembakan di bagian bahu dan lengan bawah.

Pelaku Mordechai Brafman kini menghadapi dakwaan percobaan pembunuhan. Dari laporan petugas, pelaku dalam tahanan membuat pernyataan yang mengira dua korban adalah warga Palestina,

Prabowo-Macron Sepakat Dukung Langkah Kemerdekaan Palestina

"Saat mengemudikan truk saya, saya melihat dua warga Palestina dan menembak serta membunuh keduanya," demikian pernyatan petugas menirukan omongan pelaku.

Namun, pihak berwenang sudah mengonfirmasi tak ada hubungan sebelumnya antara pelaku dan para korban.

Dari laporan Times of Israel, aksi pelaku tak beralasan. Selain itu, aturan kepemilikan senjata api yang longgar di Florida memungkinkan penduduk membawa senjata tersembunyi tanpa memerlukan pelatihan, pemeriksaan latar belakang, atau izin.

Menurut Departemen Kehakiman, laporan kejahatan kebencian di Florida melonjak lebih dari 50 persen. Data itu seperti pada 2022 (161 insiden) dan 2023 (249 insiden). 

Pun, terjadi peningkatan paling tajam dalam kasus yang menargetkan individu berdasarkan etnis dan agama.

Sebaliknya, negara bagian berpenduduk padat lainnya seperti California, New York, dan Texas mengalami sedikit penurunan dalam kejahatan kebencian yang dilaporkan selama periode yang sama.

Menanggapi insiden itu, Council on American-Islamic Relations (CAIR) cabang Florida menyerukan tuntutan kejahatan kebencian federal dengan menekankan dugaan motif tersangka.

"Tindakan yang diduga bermotif bias dari tersangka penembakan, bukan etnis korban yang sebenarnya, yang seharusnya menjadi faktor penentu untuk tuntutan dalam kasus yang mengganggu ini," kata Wilfredo Amr Ruiz dalam pernyataannya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya