Presiden Peru Deklarasi Keadaan Darurat di Ibu Kota, Ada Apa?
- BBC.co.uk
Lima, VIVA – Presiden Peru mengumumkan keadaan darurat di ibu kota, pada Senin, 17 Maret 2025, dan memerintahkan pengerahan tentara untuk membantu polisi mengatasi lonjakan kekerasan, di tengah protes yang meluas sehari setelah pembunuhan seorang penyanyi populer.
Pemerintah Presiden Dina Boluarte menerbitkan dekrit yang mengatakan bahwa keadaan darurat akan berlangsung selama 30 hari, dan pihak berwenang akan membatasi beberapa hak, termasuk kebebasan berkumpul dan bergerak.
Melansir dari New York Post, Rabu 19 Maret 2025, deklarasi itu berarti polisi dan tentara akan dapat menahan orang tanpa perintah pengadilan.
Peru telah mengalami lonjakan pembunuhan, pemerasan dengan kekerasan, dan serangan di tempat umum dalam beberapa bulan terakhir.
Dina Boluarte mengambil sumpah sebagai Presiden Peru.
- AP Photo/Guadalupe Pardo.
Polisi melaporkan 459 pembunuhan dari 1 Januari hingga 16 Maret, dan 1.909 laporan pemerasan pada bulan Januari saja.
Namun, kemarahan memuncak setelah pembunuhan Paul Flores, penyanyi utama berusia 39 tahun dari grup musik cumbia Armonia 10, pada hari Minggu, 16 Maret 2025.
Di Kongres, anggota parlemen oposisi meminta mosi tidak percaya terhadap Menteri Dalam Negeri Juan Jose Santivanez karena kurangnya rencana untuk melawan kekerasan.
Pemungutan suara tersebut diharapkan akan dibahas dalam sidang pleno Kongres akhir minggu ini.
Flores ditembak mati Minggu dini hari ketika penyerang menyerang bus yang ia dan rekan-rekannya tumpangi setelah konser di Lima.
Cumbia adalah gaya musik Latin yang diiringi oleh orang-orang yang menari mengikuti irama drum, marakas, dan instrumen lainnya.
Serangan terhadap penyanyi populer itu bukan satu-satunya peristiwa kekerasan selama akhir pekan.
Pada hari Sabtu, 15 Maret 2025, sebuah benda meledak di sebuah restoran di ibu kota, dan melukai sedikitnya 11 orang.
Pemerintah Boluarte sebelumnya menetapkan keadaan darurat dalam upaya untuk membendung kekerasan antara bulan September dan Desember.
