Menkeu AS Minta Negara yang 'Dihukum' Tarif Trump Tak Membalas: Terima Saja!

Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Scott Bessent
Sumber :
  • AP Photo/Seth Wenig

Washington, VIVA –  Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Scott Bessent meminta kepada negara-negara yang terdampak tarif timbal balik yang diumumkan Presiden Donald Trump, untuk menerima dan tidak membalas guna menghindari eskalasi lebih lanjut.

Peringatan Waspada Tsunami Berlaku di Negara Bagian AS Pasca Gempa Rusia

"Saran saya kepada setiap negara saat ini adalah: jangan membalas. Diam saja. Terima dulu. Lihat bagaimana perkembangannya. Karena jika kalian membalas, maka akan terjadi eskalasi. Jika tidak membalas, ini adalah batas tertingginya," ujar Bessent dalam wawancara dengan Fox News.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif masuk barang impor ke AS

Photo :
  • AP Photo/Mark Schiefelbein
Bursa Asia Bergejolak, Negosiasi Dagang AS dan Tiongkok Belum Membuahkan Hasil

Sebelumnya, Presiden Trump pada Rabu, mengumumkan tarif baru sebesar 10 persen pada hampir semua barang impor yang masuk ke AS, serta memberlakukan tarif lebih tinggi untuk 60 negara dengan defisit perdagangan terbesar dengan AS.

Penerapan tarif baru 10 persen terhadap semua impor asing mulai 5 April 2025, sementara tarif resiprokal atau timbal balik yang lebih tinggi kepada puluhan negara akan diberlakukan mulai 9 April 2025.

Trump Curhat Tak Ada yang Bilang 'Terima Kasih' untuk Bantuan AS ke Gaza

Trump menyebut pengumuman tarif global itu sebagai "Hari Pembebasan" karena pihaknya meyakini bahwa kebijakan tersebut akan membebaskan Amerika Serikat dari berbagai praktik perdagangan yang tidak adil dan ketidakseimbangan perdagangan global.

Ia mengatakan AS akan menggunakan uang yang dihasilkan dari tarif-tarif impor tersebut untuk mengurangi pajak warganya dan membayar utang nasional AS. 

Pernyataan tersebut juga menegaskan bahwa AS tidak akan memberlakukan tarif pada barang-barang impor yang penting bagi sektor manufaktur dan keamanan nasional, seperti baja, aluminium, otomotif dan suku cadangnya, tembaga, farmasi, semikonduktor, serta kayu, emas batangan, energi, dan beberapa mineral tertentu yang tidak tersedia di AS.

Selain itu, Presiden AS Donald Trump memiliki kewenangan untuk menaikkan tarif timbal balik jika negara mitra dagang memutuskan untuk melakukan tindakan balasan. 

Kereta milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) [Humas PT KAI]

Awas Kehabisan! Diskon 30% Tiket Kereta Api Masih Tersedia hingga Besok

PT KAI masih menawarkan kesempatan terakhir untuk menikmati diskon 30% tiket KA kelas Ekonomi Komersial, yang berlaku hingga 31 Juli 2025 besok.

img_title
VIVA.co.id
30 Juli 2025