Respons Tarif Trump, Thailand Bakal Naikan Impor Barang AS
- Agence France-Presse (AFP)
Bangkok, VIVA – Pertumbuhan ekonomi Thailand berpotensi terhambat hingga kehilangan 1 poin persentase karena tarif terbaru AS.
Demikian disampaikan oleh Menteri Keuangan Thailand, Pichai Chunhavajira, pada Kamis, 3 April 2025.
Padahal, sebelumnya Dana Moneter Internasional baru-baru ini memperkirakan produk domestik bruto negara berpenduduk 70 juta orang itu akan tumbuh sebesar 2,9 persen tahun ini. Namun, karena kebijakan tarif Trump, prediksi tersebut kemungkinan meleset.
Melansir dari CNBC Internasional, Jumat 4 April 2025, Thailand dikenai bea masuk timbal balik sebesar 36 persen.
Angka tersebut lebih tinggi 4 persen dibandingkan tarif balasan AS terhadap Indonesia, yakni 32 persen.
"Bangkok akan menaikan impor barang-barang AS dan menghapus bea masuk pada produk-produk AS tertentu," kata Chunhavajira.
Instrumen tersebut diklaim sebagai langkah-langkah yang diambil untuk mempertahankan ekspor Thailand. Ekspor negara tersebut ke AS diketahui senilai 55,11 miliar dolar AS pada tahun 2024.
