Trump Soal Serangan India ke Pakistan: Sungguh Memalukan!

VIVA Militer: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump
Sumber :
  • AFP/Mandel Ngan

Washington, VIVA – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan pada Selasa, 6 Mei 2025, bahwa ia berharap agar ketegangan antara India dan Pakistan berakhir secepatnya, setelah pasukan New Delhi melancarkan serangan ke wilayah Islamabad.

Ekonom Ingatkan Pemerintah Tak Buru-buru Turuti Permintaan AS, Ini Alasannya

"Sungguh memalukan, kami baru saja mendengarnya," kata Trump di Gedung Putih, setelah pemerintah India mengatakan telah menyerang kamp teroris di wilayah Pakistan.

VIVA Militer: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump

Photo :
  • Al Jazeera
Tarif Trump Masih Berlaku, Pengadilan Banding AS Tunda Keputusan Final

Serangan itu terjadi setelah serangan mematikan terhadap wisatawan di Kashmir yang dikelola India.

"Saya kira orang-orang tahu sesuatu akan terjadi berdasarkan masa lalu. Mereka telah bertempur selama beberapa dekade dan abad," tambah Trump, dikutip dari The Sundaily, Rabu 7 Mei 2025.

Hubungan AS-Tiongkok Memanas Lagi, Trump dan Xi Jinping Perlu Turun Tangan Imbas Negosiasi Dagang Buntu

India dan Pakistan telah terlibat dalam tiga perang besar sejak memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1947. Keduanya mengklaim Kashmir secara penuh, tetapi mengelola sebagian wilayah yang disengketakan tersebut.

"Saya hanya berharap ini segera berakhir," kata Trump.

India diperkirakan akan merespons secara militer sejak orang-orang bersenjata menembak mati 26 orang di Kashmir yang dikelola India, yang sebagian besar beragama Hindu.

VIVA Militer: Jet tempur militer India hancur ditembak jatuh pasukan Pakistan

Photo :
  • Al Jazeera

New Delhi pun menyalahkan militan yang katanya berasal dari kelompok Lashkar-e-Taiba yang bermarkas di Pakistan, organisasi teroris yang ditetapkan PBB.

Di lain sisi, militer Pakistan mengatakan serangan India menargetkan tiga lokasi di Kashmir yang dikelola Pakistan dan dua lokasi di provinsi Punjab, yang merupakan provinsi dengan penduduk terpadat di negara itu.

Mereka mengatakan bahwa tiga warga sipil, termasuk seorang anak, tewas dalam serangan India.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya