Jet Tempur AS Senilai Rp1,1 Triliun Jatuh ke Laut Merah

Pesawat F/A-18F Super Hornet lepas landas dari Kapa Induk AS USS Harry S. Truman
Sumber :
  • US Navy

Washington, VIVA – Sebuah jet tempur milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dilaporkan jatuh ke Laut Merah setelah gagal mendarat di kapal induk USS Harry S Truman.

Pengadilan Perdagangan AS Batalkan Tarif Timbal Balik, Hakim: Kebijakan Trump Sudah Lampaui Wewenang

Kegagalan itu menjadikannya insiden kedua dalam sepekan terakhir yang melibatkan hilangnya pesawat tempur AS dari kapal induk yang sama.

Menurut laporan CNN Internasional dan Wall Street Journal, dikutip Kamis, 8 Mei 2025, jet tempur jenis F/A-18F Super Hornet itu terjatuh ke laut setelah upaya pendaratan di atas kapal induk gagal.

Pengadilan Batalkan Tarif Global Trump, Pemerintah Langsung Ajukan Banding

Pesawat gagal memperlambat lajunya karena tidak berhasil menangkap kawat penahan di dek kapal induk.

VIVA Militer: Jet tempur F/A-18 Super Hornet di kapal induk USS Harry S. Truman

Photo :
  • usni.org
Anindya Bakrie Yakin Negosiasi Dagang RI-AS Rampung Sebelum 8 Juli 2025, Simak 3 Faktornya

“Proses penangkapan gagal, menyebabkan pesawat jatuh ke laut,” ujar seorang pejabat pertahanan AS yang tak ingin disebut namanya kepada Institut Angkatan Laut AS.

Jet tempur F/A-18F Super Hornet tersebut memiliki nilai sekitar US$ 67 juta atau setara dengan Rp 1,1 triliun per unit.

Meski kehilangan pesawat mahal, dua pilot yang menerbangkannya berhasil melontarkan diri dan segera dievakuasi menggunakan helikopter penyelamat.

“Kedua penerbang berhasil melontarkan diri dengan selamat dan diselamatkan oleh helikopter,” imbuh pejabat tersebut.

Insiden ini menjadi yang kedua dalam kurun tujuh hari, setelah jet tempur lain dari kapal induk yang sama juga dilaporkan jatuh.

Sebagai informasi, USS Harry S Truman merupakan satu dari dua kapal induk yang dikerahkan AS di Timur Tengah, yang saat ini aktif dalam operasi militer terhadap milisi Houthi untuk menghentikan ancaman terhadap kapal-kapal sipil dan militer di kawasan tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya