PM Pakistan Ngamuk Warga Sipil Jadi Korban: India Harus Tanggung Akibatnya!

Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif
Sumber :
  • AP Photo/K.M. Chaudary

Islamabad, VIVA – Perdana Menteri (PM) Pakistan, Shehbaz Sharif, menyampaikan pidato emosional kepada rakyatnya menyusul serangan rudal yang dilancarkan oleh angkatan udara India pada malam hari.

Dalam pernyataan tegas, Sharif memperingatkan bahwa India harus menanggung segala risiko atas tindakannya.

"India harus menanggung akibat dari serangan tersebut," kata Sharif, dikutip dari The Guardian, Sabtu 10 Mei 2025.

Perdana Menteri (PM) Pakistan, Shehbaz Sharif saat apel angkatan bersenjata

Photo :
  • Prime Minister Office via AP

"Mungkin mereka mengira kita akan mundur, tetapi mereka mengabaikan fakta bahwa ini adalah negara yang dibangun atas keberanian," sambungnya.

Sharif juga menyebut serangan itu sebagai tindakan pengecut yang telah merenggut nyawa warga sipil tak berdosa. Ia pun mengungkapkan duka mendalam atas jatuhnya para korban.

"Dalam serangan pengecut India, 26 warga sipil tak berdosa terbunuh dan 46 lainnya terluka. Kami baru saja melaksanakan salat jenazah untuk seorang anak yang terbunuh, Irtaza Abbas yang berusia tujuh tahun," ujarnya.

Sebagai informasi, insiden ini menandai eskalasi terburuk antara dua negara bersenjata nuklir tersebut sejak konflik-konflik sebelumnya.

India Respons Klaim Trump Cegah Perang Nuklir: Itu Karena Kekuatan Senjata Kami!

Pakistan dan India telah terlibat dalam tiga perang besar sejak merdeka dari Inggris pada tahun 1947, dan ketegangan militer terus berlangsung selama beberapa dekade.

Kini, warga sipil di perbatasan kembali menjadi korban. Kedua belah pihak saling menuding sebagai pelaku penembakan artileri tanpa alasan jelas, serta melancarkan serangan rudal dan pesawat tanpa awak.

Bertemu Delegasi Parlemen Aljazair hingga Oman, Puan Bahas Perdamaian Pakistan-India
Drone Ukraina

296 Drone Ukraina Serbu Rusia, Operasional 3 Bandara di Moskow Ditangguhkan

Tiga bandara internasional utama di Moskow terpaksa menangguhkan penerbangan selama berjam-jam akibat rentetan serangan

img_title
VIVA.co.id
28 Mei 2025