Putin Gelar Pertemuan Tinggi Jelang Perundingan Damai dengan Ukraina di Istanbul

VIVA Militer: Presiden Rusia, Vladimir Putin
Sumber :
  • X/@rusembnz

Moskow, VIVA – Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar pertemuan tingkat tinggi dengan jajaran pejabat luar negeri, pertahanan, intelijen, dan militer pada Rabu malam, 14 Mei 2025, menjelang perundingan damai langsung dengan Ukraina yang dijadwalkan berlangsung di Istanbul, Turki.

Vatikan Resmi Jadi Tuan Rumah Perundingan Damai antara Rusia-Ukraina

“Sebelum keberangkatan delegasi kami ke Istanbul kemarin malam, Presiden Putin mengadakan pertemuan tentang persiapan untuk perundingan mendatang dengan pihak Ukraina,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dikutip dari ANews, Kamis 15 Mei 2025.

Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin

Photo :
  • Anadolu Ajansi
Wakil Presiden AS JD Vance Undang Paus Leo XIV ke Gedung Putih

Pertemuan tersebut dihadiri oleh anggota tim perunding Rusia, termasuk Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, Menteri Pertahanan Andrey Belousov, Kepala Garda Nasional Viktor Zolotov, Sekretaris Dewan Keamanan Sergey Shoygu, Kepala Staf Umum Valery Gerasimov, serta Kepala Dinas Keamanan Federal (FSB) Alexander Bortnikov.

Putin juga telah menandatangani dekrit yang merinci komposisi delegasi Rusia untuk perundingan dengan Ukraina. Dekrit yang diunggah di situs resmi Kremlin itu menetapkan ajudan presiden Vladimir Medinsky sebagai pemimpin delegasi.

Bertemu Putin, PM Anwar Ibrahim Singgung Tragedi Pesawat MH17

Ia akan didampingi oleh Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Galuzin, Kepala Direktorat Intelijen Utama Igor Kostyukov, dan Wakil Menteri Pertahanan Alexander Fomin. Sejumlah pakar juga disertakan dalam tim negosiasi.

VIVA Militer: Presiden Rusia, Vladimir Putin

Photo :
  • AFP/Natalia Kolesnikova

Upaya diplomasi ini menghidupkan kembali harapan akan proses perdamaian yang sempat terhenti sejak perundingan Istanbul pada Maret 2022. Saat itu, rancangan perjanjian sempat dicapai, namun Ukraina akhirnya menarik diri dari proses negosiasi.

Menurut kepala delegasi Ukraina saat itu, David Arakhamia, keputusan tersebut diambil atas saran dari Boris Johnson, yang kala itu menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya