Aktivis Yasemin Acar yang Nekat Menuju Gaza Melalui Jalur Laut Kena Serangan Siber Israel
- Atalayar
Gaza, VIVA – Yasemin Acar, seorang aktivis hak asasi manusia dan koordinator pers untuk Freedom Flotilla Coalition (FFC), yang memberanikan diri berlayar menuju Gaza mengalami kendala di laut internasional.
Kapal nirlaba Madleen, yang ditumpangi Acar mengatakan bahwa Israel telah mulai mengganggu akses internet mereka karena mereka tinggal beberapa jam lagi untuk mencapai Jalur Gaza.
Kapal bantuan itu berangkat dari Italia selatan dengan tujuan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menantang blokade Israel.
"Kami baru saja diberi tahu oleh tim darat bahwa pemblokiran internet kami telah dimulai secara resmi dan kami dapat melihatnya dari koneksi kami karena koneksinya sangat lambat dan itu berarti kami dapat terputus dari dunia kapan saja,” kata Acar, dikutip dari ANews, Senin 9 Juni 2025.
Dia mengatakan kapal itu saat ini berada 116 mil laut dari Gaza, masih di perairan internasional.
Mengenai implikasi hukum dan kemanusiaan dari kemungkinan respons militer, Acar menegaskan bahwa dirinya tidak merasa takut. Justru, jika dia mendapat serangan berarti sudah jelas pasukan Israel menentang bantuan kemanusiaan.
"Kami berada di perairan internasional yang mengarah ke perairan wilayah Gaza dan jika sesuatu terjadi pada kami, artinya jika IDF menunjukkan kekerasan terhadap misi kemanusiaan yang membawa bantuan kemanusiaan, ini akan menjadi kejahatan perang lagi karena kami tidak berada di wilayah mereka."
Ia mengingat tindakan Israel sebelumnya terhadap misi serupa, termasuk serangan tahun 2010 terhadap Mavi Marmara, yang menewaskan 10 aktivis, dan serangan pesawat tak berawak baru-baru ini terhadap kapal Conscience milik FFC di dekat Malta pada 2 Mei 2025.
