Iran Sebut Tak Dapat Dibenarkan Melanjutkan Pembicaraan Dengan AS Ditengah Kebiadaban Israel

Instalasi nuklir Iran rusak diserang Israel
Sumber :
  • AP via Maxar

Teheran, VIVA – Keberlanjutan perundingan antara Iran dengan Amerika Serikat, tidak dapat dilanjutkan setelah Israel menyerang Iran pada Jumat kemarin. Serangan oleh Israel itu merusak sejumlah infrastruktur negara tersebut.

Direktur RS Indonesia dan Keluarga di Gaza Tewas Akibat Serangan Israel

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi, Sabtu (14/6), mengatakan bahwa kelanjutan perundingan tidak langsung Iran-AS di tengah kebiadaban Israel adalah "tidak dapat dibenarkan."

Dalam panggilan telepon dengan Perwakilan Tinggi Uni Eropa (EU) untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Kaja Kallas, Menlu Iran itu menganggap agresi rezim Israel sebagai hasil dari dukungan langsung AS.

Pemerintah Tak Persoalkan Keluarga Juliana yang Jatuh di Rinjani, Kalau Mau Autopsi Ulang

Araqchi menekankan bahwa "melanjutkan negosiasi antara Iran dan AS dalam situasi di mana kebiadaban rezim Zionis terus berlanjut adalah tidak dapat dibenarkan." Seperti dikutip dari Antara.

Araqchi juga mengatakan bahwa "Iran telah memberikan tanggapan yang tegas terhadap agresi rezim Zionis untuk melindungi kedaulatan nasional, rakyat dan keamanannya, dan bertekad untuk menggunakan haknya yang sah untuk mengambil tindakan balasan."

Dedi Mulyadi Ganti Nama RSUD Al-Ihsan jadi Welas Asih, Lebih Bisa Dipahami Warga

Dia menyerukan sikap yang bertanggung jawab dari EU dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB dalam mengutuk agresi Israel dan meminta pertanggungjawaban rezim agresor.

Dia mengatakan bahwa resolusi anti-Iran baru-baru ini oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) merupakan alasan dan dasar bagi tindakan permusuhan Israel terhadap Iran.

Kaja Kallas menyatakan penyesalan dan kekhawatiran yang mendalam atas meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut, dan menekankan kesiapan EU untuk mendukung upaya diplomatik di Dewan Keamanan PBB dan badan internasional lainnya untuk membantu mengurangi ketegangan dan memulihkan perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut. (Ant)

Sumber: IRNA-OANA

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya