Menlu Update soal Evakuasi WNI di Iran: Sudah Ada 4 Bus yang Bergerak ke Perbatasan

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono di Singapura (sumber foto: Cahyo - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

St Petersburg, VIVA – Menteri Luar Negeri Sugiono menyampaikan kabar terkini terkait kesiapan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Iran. Dia menyebut sudah ada 4 bus yang bergerak ke perbatasan wilayah Iran.

“Saya mendapat laporan bahwa sudah ada empat bus yang bergerak ke arah perbatasan-perbatasan negara tetanggalah. Mungkin sekarang sudah sampai,” kara Sugiono dalam keterangannya di Bandar Udara Internasional Pulkovo, St Petersburg, Rusia, dikutip pada Minggu, 22 Juni 2025.

Dia mengatakan, dari total 386 orang WNI di Iran, sebanyak 97 diantaranya menyatakan sudah bersedia untuk dievakuasi.

Menurut Sugiono, evakuasi WNI di Iran dilakukan secara bertahap. Ia bilang Kemlu juga sudah berkoordinasi dengan WNI.

“Kalau seluruh WNI itu 386 kalau yang terdaftar ya, 97 yang bersedia dievakuasi. Dia kan bertahap,” kata Sugiono.

Dia menambahkan, untuk proses evakuasi yang dilakukan saat ini masih melibatkan pihak dari Kemlu.

Sebelumnya, Sugiono menyampaikan pihaknya menyiapkan rencana evakuasi terhadap WNI di Iran melalui jalur darat. Upaya itu menyusul konflik antara Iran dan Israel yang semakin meningkat dalam dua hari terakhir.

Menlu Sugiono: Penutupan Selat Hormuz Bakal Pengaruhi Impor Minyak Indonesia

Sugiono bilang evakuasi WNI di Iran hanya bisa dilakukan melalui jalur darat.

“Pesawat tidak bisa ke sana. Satu-satunya jalur darat,” ujar Sugiono di St. Petersburg, Rusia, Rabu, 18 Juni 2025.

Menlu Sugiono: RI Mengutuk Serangan Israel ke Iran, Itu Pelanggaran Kedaulatan

Dia menyebut saat ini terdapat sekitar 380 WNI yang berada di wilayah Iran, terutama di Teheran.

Serangan Balasan Iran ke Israel

Sengaja Ditutupi, Citra Satelit Bongkar 5 Fasilitas Militer Israel Babak Belur Dirudal Iran

Dampak dari serangan tersebut belum dipublikasikan oleh otoritas Israel dan tidak dapat dilaporkan dari dalam negeri, karena undang-undang sensor militer yang ketat.

img_title
VIVA.co.id
10 Juli 2025