Menlu Sugiono: Penutupan Selat Hormuz Bakal Pengaruhi Impor Minyak Indonesia
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Jakarta, VIVA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono angkat bicara soal rencana parlemen Iran untuk menutup Selat Hormuz, jalur penyeberangan strategis pasokan minyak dan gas dunia, menyusul serangan Amerika Serikat (AS) ke 3 fasilitas nuklir Iran pada Sabtu, 21 Juni 2025.Â
Sugiono menjelaskan, jika penutupan Selat Hormuz terjadi maka akan mengganggu suplai minyak dunia. Sebab, 20 persen suplai minyak dunia melewati Selat Hormuz.
"Jika penutupan Selat Hormuz apabila dilakukan pemerintah Iran dapat berpotensi mengganggu 20 persen suplai minyak dunia yang lewat di situ," ucap Sugiono daa rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta Pusat, Senin, 30 Juni 2025.
Tak hanya itu, Sugiono menyebut impor minyak Indonesia juga ikut terpengaruh jika Selat Hormuz ditutup.Â
"Ini juga akan mempengaruhi kita di Indonesia karena impor minyak Pertamina juga melewati Selat Hormuz ada 20,4 persen," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Parlemen Iran pada Minggu, 22 Juni 2025, sepakat bahwa Selat Hormuz harus ditutup, menurut anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri parlemen Iran.
Langkah tersebut merupakan pertama kali dilakukan Iran sepanjang konflik Iran-Israel berlangsung sejak 1979.
Sejak serangan perdana Israel, sedikitnya 430 orang telah tewas dan lebih dari 3.500 orang cedera di Iran akibat serangan-serangan Israel. Di lain pihak, Israel melaporkan 25 orang tewas dan ratusan lainnya cedera.
