50 Warga Gaza Tewas Ditembaki Israel saat Antre Makanan di Pusat Bantuan AS

Warga Gaza antre bantuan
Sumber :
  • Xinhua

Gaza, VIVA – Sedikitnya 50 warga sipil di Gaza tewas ditembaki militer Israel di dekat pusat distribusi bantuan AS, dan lebih dari 200 lainnya luka-luka akibat serangan terbaru Israel di Jalur Gaza pada Selasa, 25 Juni 2025.

Kesaksian Putri Direktur RS Indonesia di Gaza saat Rudal Israel Hantam Kamar Ayahnya

Sebagian besar dari mereka yang tewas adalah orang-orang yang mencoba mengantre memperoleh makanan.

Menurut Kantor Hak Asasi Manusia PBB, sedikitnya 503 warga Palestina yang mencari bantuan telah tewas dan 3.000 lainnya luka-luka akibat tembakan Israel di Gaza sejak 27 Mei.

Menlu Iran: Senjata Nuklir Tidak Manusiawi, Dilarang Agama!

Pembunuhan warga Gaza ini merupakan peristiwa terbaru dalam gelombang pembantaian harian di dekat titik distribusi bantuan yang didirikan akhir bulan lalu oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang kontroversial karena didukung Israel dan Amerika Serikat.

Kepala Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina (UNWRA) menyebut lokasi itu sebagai "perangkap maut".

Direktur RS Indonesia dan Keluarga di Gaza Tewas Akibat Serangan Israel

Sumber-sumber medis melaporkan bahwa sedikitnya 25 orang tewas dalam sebuah insiden menunggu bantuan di Jalan Salah al-Din di selatan Wadi Gaza di Gaza tengah. Lebih dari 140 orang lainnya terluka, 62 di antaranya kritis.

Rekaman yang diunggah di situs media sosial Instagram, dan diverifikasi oleh kantor berita Sanad milik Al Jazeera, menunjukkan jenazah-jenazah dibawa ke Rumah Sakit al-Awda di kamp pengungsi Nuseirat di dekatnya.

Pemandangan serupa dilaporkan dari Kompleks Medis Nasser di selatan di Khan Younis, menyusul laporan yang belum diverifikasi bahwa tentara Israel telah menargetkan orang-orang yang menunggu bantuan di Jalan al-Tina.

Sebelumnya pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk PM Netanyahu dan mantan menteri pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas agresinya di Gaza.

Israel menolak seruan internasional untuk gencatan senjata di Gaza. Militer Zionis itu terus melancarkan serangan brutal di Gaza sejak Oktober 2023, sehingga menewaskan hampir 56.000 warga Palestina, yang kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. 

Ilustrasi - Bendera lambang Perserikatan Bangsa Bangsa.

PBB Rilis Perusahaan Global Diduga Terlibat dalam 'Genocide Economy' Israel

Puluhan perusahaan global mendukung 'genocide economy' Israel, melalui penyediaan senjata, teknologi pengawasan, serta pendanaan dan fasilitas untuk pemukiman ilegal.

img_title
VIVA.co.id
3 Juli 2025