Dua Gelombang Serangan F-16 Thailand Hantam Benteng Militer Kamboja

Pesawat F-16 Angkatan Udara Thailand
Sumber :
  • Army Military Force

Bangkok, VIVA – Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) melancarkan serangan udara putaran kedua pada hari Kamis, 24 Juli 2025, mengerahkan empat jet tempur F-16 untuk mengebom sebuah pos komando militer penting Kamboja yang terletak di selatan kuil Ta Muen Thom.

Waduh! Roket yang Ditembakkan Kamboja ke Thailand Nyasar ke Laos

Operasi tersebut, yang merupakan bagian dari misi "Yuttha Bodin", berhasil menyasar benteng militer Kamboja tersebut.

Menurut laman Facebook Angkatan Darat, pada pukul 16.40, jet tempur F-16 Angkatan Udara Kerajaan Thailand melakukan operasi menjatuhkan bom ke sebuah pos komando militer Kamboja yang terletak di selatan kuil Prasat Ta Muen Thom.

Kamboja Langgar Gencatan Senjata, Thailand Lapor ke Malaysia-AS dan Tiongkok

Sebelumnya, Komando Wilayah Militer ke-2 Angkatan Darat Kerajaan Thailand yang mencakup wilayah perbatasan dengan Kamboja, menyatakan Thailand melancarkan serangan udara terhadap posisi pasukan Kamboja sebagai respons atas serangan sistem peluncur roket BM-21 Grad dalam bentrokan di perbatasan baru-baru ini.

Prabowo Puji PM Anwar Ibrahim Berhasil Mediasi Gencatan Senjata Thailand-Kamboja

Pasukan Thailand dan Kamboja bentrok pada Kamis dini hari sekitar pukul 07.45 WIB di daerah yang masih menjadi sengketa. Awalnya, terjadi baku tembak antara pasukan darat, yang kemudian meningkat intensitasnya.

"Pada pukul 09.40 pagi waktu setempat (09.40 WIB), Kamboja menyerang wilayah perbatasan Provinsi Sisaket dengan sistem roket BM-21 Grad," tulis pernyataan resmi dari komando tersebut. 

Sebagai balasan, kata komando itu, pada pukul 10.51, enam jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Thailand diterbangkan untuk melancarkan serangan udara terhadap pasukan Kamboja.

"Pada pukul 10.58, pilot melaporkan bahwa serangan berhasil mengenai posisi Batalion Infanteri ke-8 dan ke-9 Kamboja," kata komando tersebut dalam pernyataannya.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand, Surasant Kongsiri, melaporkan bahwa akibat memanasnya situasi, Thailand telah menutup seluruh pos pemeriksaan di perbatasan dengan Kamboja. Dia menyebut bentrokan terjadi di sedikitnya enam lokasi.

Stasiun penyiaran Thai PBS, yang mengutip sumber militer, melaporkan bahwa sebelum baku tembak dimulai, sebuah drone pengintai milik Kamboja diketahui terbang di atas posisi pasukan Thailand.

Tak lama kemudian, pasukan darat Kamboja yang dipersenjatai pelontar granat dan senapan otomatis mendekati lokasi itu.

Militer Thailand sempat meminta pasukan Kamboja mundur untuk menghindari bentrokan lebih lanjut. Namun satu jam kemudian, artileri Kamboja mulai menembaki posisi militer Thailand, menurut laporan Thai PBS.

Bentrokan terus berlanjut dengan senjata otomatis dan artileri berat. Kamboja kemudian meluncurkan roket Grad yang menghantam wilayah di dua provinsi Thailand: Sisaket dan Surin.

Kedua negara saling menuduh sebagai pihak yang melepaskan tembakan pertama, setelah berminggu-minggu ketegangan yang membara menyebabkan hubungan diplomatik jatuh ke titik terendah.

Bentrokan ini terjadi sehari setelah Thailand menutup perbatasannya dengan Kamboja, menarik duta besarnya, dan mengusir duta besar Kamboja sebagai protes atas ledakan ranjau darat yang melukai lima tentara Thailand.

Kamboja kemudian mengikuti jejaknya, mengusir duta besar Thailand dan menarik semua staf Kamboja dari kedutaan besarnya di Bangkok.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya