Korsel Desak Jepang Bayar Kompensasi Korban Wanita Penghibur

Para mantan jugun ianfu Korea Selatan Demo di depan Kedubes Jepang
Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id
- Presiden Korea Selatan Park Geun-hye mengatakan, pernyataan yang dikeluarkan PM Jepang Shinzo Abe untuk peringatan Perang Dunia II, harus mengikuti pernyataan 1995, yang berisi permintaan maaf.


Dikutip dari
Japan Times
, Selasa, 4 Agustus 2015, Tomiichi Murayama yang menjabat PM Jepang dalam peringatan 50 tahun berakhirnya PD II, ketika itu menggambarkan tindakan Jepang selama PD II sebagai agresi.


Park mengatakan penting bagi Abe, untuk mengulang konfirmasi tentang posisi pemerintah Jepang dalam sejarah. Korsel yang berada dibawah pemerintahan kolonial Jepang pada 1910-1945, sangat menanti pernyataan Abe.


Dia juga mendesak agar Jepang melakukan langkah awal, terkait persoalan jugun ianfu atau wanita-wanita yang dipaksa sebagai pemuas nafsu tentara Jepang, termasuk wanita-wanita Korsel.


8-3-1942: Jawa Jadi Saksi Belanda Menyerah ke Jepang
Menurut Park dengan para korban jugun ianfu telah berusia lanjut, sekarang adalah kesempatan terakhir bagi Jepang untuk menyelesaikannya. Kesepakatan yang positif, disebut Park berpengaruh pada stabilitas hubungan bilateral.
Rahasia Terbesar Hitler Terungkap

Korsel bersikeras agar Jepang mengakui tanggungjawab hukum, meminta maaf dan membayar langsung kompensasi pada para korban. Tapi Jepang berdalih, semua isu kompensasi telah diselesaikan dengan perjanjian Jepang-Korsel 1965.
PM Jepang Sesali Perbuatan Negaranya di Masa Perang

Hitler menduduki ibukota Cekoslovakia, Praha

15-3-1939: Nazi Jerman Invasi Cekoslovakia

Hitler bersiasat melalui Pakta Muenchen.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2016