Cara ASDP Hadapi Lonjakan Penumpang di Merak Periode Long Weekend HUT RI ke-80
- Dokumentasi ASDP.
Jakarta, VIVA – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak mengintensifkan operasi gabungan pemeriksaan tiket dan identitas penumpang bersama seluruh stakeholder sektor penyeberangan di Pelabuhan Merak. Hal tersebut mengantisipasi lonjakan calon penumpang pada masa libur panjang Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dan cuti bersama pada Senin (18/8).
Operasi gabungan dilakukan pada Jumat (15/8) malam. Kegiatan ini melibatkan KSOP dan BPTD, aparat Kepolisian, Tim BKO, serta operator pelayaran yang tergabung dalam Gapasdap dan INFA.
General Manager ASDP Merak Syamsudin menegaskan operasi gabungan ini bertujuan utama untuk memastikan kesesuaian data tiket dan identitas penumpang sebelum mereka naik ke kapal, agar seluruh nama tercatat akurat dalam manifest.
Langkah ini konsisten dilakukan untuk memperkuat aspek keselamatan dan keamanan pelayaran selama periode padat libur panjang. Operasi ini telah memasuki minggu ketiga dan akan terus berlangsung hingga batas waktu yang belum ditentukan.
"Dengan langkah ini, kami dan operator lain dapat mengidentifikasi jumlah penumpang, kendaraan, serta kecocokan golongan kendaraan yang tercantum dalam tiket, sekaligus meminimalisasi risiko antrean saat boarding,” ujar Syamsudin dikutip dari keterangannya, Minggu, 17 Agustus 2025.
Antrean Kendaraan di Pelabuhan Merak. (Dok. PT ASDP Indonesia Ferry).
- VIVA.co.id/Yandi Deslatama (Serang)
Dia menjabarkan bahwa pada Jumat (15/8), tercatat sebanyak 31.428 penumpang dan 8.264 unit kendaraan menyeberang dari Merak menuju Bakauheni – meningkat masing-masing 22 persen dan 17 persen dibanding rata-rata harian pada bulan Agustus 2025. Lonjakan ini didominasi kendaraan golongan IVA sebanyak 2.413 unit, disusul golongan VI B sebanyak 1.297 unit dan golongan VB sebanyak 1.203 unit.
Tingginya volume penumpang dan kendaraan ini mempertegas pentingnya ketertiban data tiket dan manifest sejak awal keberangkatan.
“Tiket menjadi dokumen pertama yang diperiksa dalam proses screening. Nomor polisi, jumlah penumpang dalam kendaraan, dan golongan kendaraan harus sesuai agar manifest terkonsolidasi penuh sebelum kapal berangkat,” tegas Syamsudin.
“Karenanya, kami memohon kepada seluruh pengguna jasa yang akan menyeberang pada periode libur panjang akhir pekan pada HUT ke 80 Kemerdekaan RI ini agar melakukan reservasi tiket sejak awal melalui aplikasi Ferizy, menghindari pembelian dari calo, serta memastikan data diri dan penumpang diinput secara lengkap dan valid,” tambahnya.
Sementara itu Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menambahkan bahwa integritas manifest adalah bagian dari ekosistem keselamatan yang melibatkan semua pihak.
“ASDP telah menyiapkan sistem Ferizy yang memungkinkan pengisian data penumpang secara lengkap pada saat pembelian tiket, serta fitur pembaruan data secara mandiri sebelum check in. Namun keberhasilan ini tetap sangat bergantung pada kedisiplinan pengemudi dan perusahaan angkutan umum,” ujarnya.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin.
- Antara.
Sesuai Permenhub No. 26 Tahun 2015, pengemudi wajib memastikan seluruh nama penumpang sudah diinput secara benar sebelum pemindaian barcode di dermaga. Perusahaan angkutan umum juga wajib menyusun dan menyerahkan manifest kepada pengemudi untuk pengecekan akhir.
Setelah barcode tiket dipindai, data akan masuk otomatis ke database operator kapal untuk disusun menjadi manifest final dan diserahkan ke regulator sebagai syarat Surat Persetujuan Berlayar (SPB).
Dengan demikian, tertib manifest bukan hanya urusan operator kapal, tetapi wajib dijalankan secara kolektif oleh regulator, operator, perusahaan angkutan, dan penumpang itu sendiri. Dokumentasi penumpang yang tepat sejak awal akan mempercepat proses boarding, meningkatkan layanan, serta memberikan jaminan asuransi yang valid bila terjadi hal tidak diinginkan.
Melalui operasi gabungan ini, ASDP bersama stakeholder berupaya membangun budaya tertib dan disiplin dalam perjalanan penyeberangan. ASDP memastikan bila ditemukan ketidaksesuaian data antara tiket dan kondisi sebenarnya, kendaraan tersebut akan diputar balik untuk menjaga akurasi manifest dan keselamatan pelayaran.
"Selama kurang lebih hampir 1 bulan gelar operasi, tercatat untuk total kendaraan yang masih belum patuh dalam mengisi data secara benar saat pembelian tiket mencapai sekitar 20 persen, yang didominasi oleh truk," ujarnya merinci.