MUI Kritik Konser Amal Corona

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengkritik sikap pemerintah menggelar agenda konser amal pada saat kondisi pandemi wabah virus Corona atau Covid-19. 

Prabowo Gratiskan PBG dan PPN Rumah Subsidi Sampai Desember 2025

Padahal, dakam kondisi saat ini rakyat mengalami kesusahan hidup karena menganggur, sementara bantuan sembako tidak terbagi merata.

"Mengapa pada saat demikian pemerintah justru mempelopori acara seperti konser musik yang tidak memperhatikan protokol kesehatan, dan terkesan bergembira di atas penderitaan rakyat," kata Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsuddin di Jakarta, Selasa, 19 Mei 2020. 

Beda dari yang Lain, Konser Ini Hadirkan Pameran Seni Visual dan Karya Urban Kontemporer

Menurut Din, dalam keadaan penuh keprihatinan ini, sebaiknya semua meningkatkan doa dan  munajat ke hadirat Sang Pencipta, Allah SWT, sesuai dengan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. 

Din juga meminta kepada pemerintah untuk melaksanakan secara konsekuen peraturannya sendiri, tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yakni dengan tidak mengizinkan kegiatan-kegiatan yang mendorong orang berkerumun di tempat-tempat umum.

Malware Hantu GhostContainer Diam-diam Kuasai Server Pemerintah

"Peraturan tersebut perlu dilaksanakan secara berkeadilan, jangan melarang umat Islam bersalat jamaah di masjid tapi mengizinkan orang banyak menumpuk di bandara dan tempat keramaian lain," katanya. 

Sebelum itu, MPR RI, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan BNPT menggelar konser amal untuk korban pandemi Covid-19. Tetapi, Konser Amal Lawan Corona yang digelar pada Minggu, 17 Mei 2020, menuai kritikan setelah dianggap tidak menerapkan physical distancing dan tidak menggunakan masker.
 

Ilustrasi Uang Rupiah

Rupiah Dibuka Melemah di Tengah Upaya Pemerintah Genjot Ekonomi RI Semester II 2025

Di pasar spot hingga pukul 09.10 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 16.437 per US$, melemah 32 poin atau 0,20 persen dari sebelumnya di level Rp 16.405 per US$.

img_title
VIVA.co.id
31 Juli 2025